Bom Sarinah
Usai Bom Sarinah, Perwira TNI di Mabes Bilang Ada Bom di Bandara Hasanuddin
Peristiwa tersebut terjadi pada pukul
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang perwira TNI, Letnan Kolonel Arm Rudy Setiawa bergurau soal keberadaan adanya bom di bandara, Kamis (14/1/2016).
Calon penumpang pesawat udara Lion Air bernomor penerbangan JT-777 ini akan terbang dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, pelaku melakukan gurauan saat petugas aviation security Bandara Internasional Sultan Hasanuddin saat menanyakan apa isi dalam tas milik anggota Denma Mabes TNI AD tersebut.
Dia lantas menjawab, "ada bom".
"Padahal petugas bandara menanyakan ini sampai dua kali tapi yang bersangkutan tetap mengatakan hal yang sama," kata Barung saat di konfirmasi tekait kejadian tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 15.30 Wita, empat jam setelah ledakan bom di pusat perbelanjaan Sarinah dan sekitarnya di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Saat itu Rudy bersama ajudannya Sertu Wica Prasetyo diketahui hendak melewati x-ray di pintu masuk terminal keberangakatan.
Akibat gurauannya, Rudy kini diamankan di Polsek Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Bahrum Naim
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengungkapkan pelaku teror bom dan penembakan di pusat perbelanjaan Sarinah merupakan kelompok yang berafiliasi dengan jaringan ISIS di Asia Tenggara.
"Jaringan pelaku yang berhubungan dengan kelompok ISIS di Raqa," ujar Tito saat menggelar jumpa pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Tito menjelaskan, motif dari penyerangan siang tadi karena adanya persaingan merebutkan kekuasaan untuk menguasai jaringan ISIS di Asia Tenggara.
"Jadi Bahrum Naim yang ingin dirikan Kathibah Nusantara di Indonesia. Dia mau jadi leader ISIS di Asia Tenggara. Ada upaya rivalitas, untuk menjadi pemimpin, di Filipina sudah men-declare dan merek bersaing ingin menjadi leadership dan Bachrum Naim lancarkan serangan," kata Tito.
Tito mengungkapkan adanya perubahan strategi serangan di internal ISIS, yakni tidak saja melakukan operasi di Siria dan Irak.
"Kemudian amirnya, Abubakar Bagdadhi untuk lakukan operasi di luar Siria dan Irak lalu buat cabang di dunia, seperti di Eropa, Perancis, Afrika Utara, Turki dan Asia Tenggara. Sel-selnya sudah ada di thailand, Filipina, Malaysia, Indonesia dan lain-lain," kata Tito.(*)