Makassar Penuh Sampah
VIDEO: Lihat! Di TPA Tamangappa Antang, Sapi dan Pemulung Cari Makan Bersama
Bagaimana tidak, di lokasi yang dianggap bau, becek, dan penuh dengan sumber pengganggu kesehatan ini, mereka yang mengabdi ditempat ini mencari symbe
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Persoalan sampah di kota Makassar ternyata menjadi nilai lebih bagi para pemulung dan puluhan sapi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, kecamatan Manggala, kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan, Senin (4/1/2016), kemarin.
Di TPA Antang yang diketahu menjadi tempat pembuangan akhir seakan menjadi lapangan dan gundukan-gundukan yang bernilai lebih bagi puluhan pemulung dan pengais, hingga sapi-sapi warga.
Bagaimana tidak, di lokasi yang dianggap bau, becek, dan penuh dengan sumber pengganggu kesehatan ini, mereka yang mengabdi ditempat ini mencari symber penghidupan.
Daeng Sinar (38) warga Jl Tamangappa, kecamatan Antang ini mengaku, kesehariannya menjadi pengais sampah plastik ini sempat macet beberapa hari yang lalu.
"Beberapa hari yang lalu kerjaku tidak berjalan karena tidak ada mobil yang beroperasi," kata Sinar kepada tribun timur.com saat ditemui di lokasi TPA Antang.
Ungkapan Sinar terkait mobil sampah yang tidak beroperasi dalam beberapa hari sebelumnya terbalas sudah dengan beroperasinya kembali mobil pengangkut sampah diawal pekan ini.
"Tapi hari ini, mulai dari pagi banyak sampah plastik dan kertas yang bisa kami bawa pulang," jelas Sinar.
Pantauan tribun timur.com, belasan hingga puluhan pemulung dan pengais terus mengencangkan kantong karung yang disiapkannya dalam memperoleh berkah warga kota Makassar.
Jika pemulung dan pengais mengencangkan karung, puluhan sapi-sapi di lokasi ini juga terlihat menikmati sampah berupa daun dan sisa-sisa makanan rumah tangga.
Sapi-sapi yang diketahui milik warga Manggala ini terlihat berjejeran tak beraturan dilokasi ini.
Sedangkan beberapa petugas TPA Antang yang menggunakan mobil eksafator (alat berat) terus mencangkul dan mengais sampah-sampah "segar" yang ditumpahkan puluhan truk sampah. (*)