Makassar Penuh Sampah
Kadis Kebersihan Ancam Pecat Sopir Sampah yang Tolak Beroperasi
ada beberapa titik yang menjadi sasaran gundukan sampah khususnya di tempat penempatan kontainer.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sampah kembali tak terangkut di Kota Makassar, hal itu pun berimbas kepada pengendara, atas aroma bau busuk yang menyengat setiap melintas dititik kontainer sampah.
Dalam pantauan Tribun, Sabtu (2/1/2016), ada beberapa titik yang menjadi sasaran gundukan sampah khususnya di tempat penempatan kontainer.
Adapaun wilayah itu, yakni di Perumnas Antang (dekat Kantor Camat Manggala, Jl Dr Leimena, Jl Abdul Dg Sirua, Jl Masjid Raya (Pasar Terong), Jl Cendrawasih, dan Andi Tonro.
Staf UPTD Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Makassar, Syaiful Iksan mengatakan penyebab dari banyaknya tumpukan sampah didalam kota Makassar, karena adanya aksi mogok para sopir truck amrol milik Dinas Pertamanan dan Kebersihan Makassar.
Ia menegaskan, terkait dengan banyaknya sampah tak terangkut didalam kota, bukan lagi karena akses masuk ke TPA yang tak bisa di lalui, tapi ini murni dari aksi mogok itu.
Menurutnya, meski di TPA masih berstatus darurat atau belum bisa dilalui oleh armada Tangkasaki, pihak UPTD TPA mengadakan jalur darurat agar bisa dilalui oleh armada amrol, baik muatan 4 ton hingga 8 ton keatas.
"Yaa untuk sementara kita pakai jalur darurat. Tapi masalahnya sekarang sopir yang mogok. Jadi tak bisa buat apa-apa,"katanya.
Seperti keluhan yang ia terima kepada sopir pengangkut sampah, adanya aksi mogok itu disebabkan karena mereka belum diberikan biaya operasional atau uang Bahan Bakar Minyak (BBM).
Syaiful sendiri ogah berkomentar terkait hal tersebut.
"Langsung maki sama orang di Dinas, saya disni staf ji di TPA," katanya saat ditemui di Posko TPA Antang.
Daeng Naba salah satu sopir mengatakan bahwa kecewa dengan sikap Dinas Kebersihan karena tidak membayarkan dana operasional.
"Apa mau kita pakai operasi kalau mobil tidak bisa jalan," ujarnya.
"Ini saja kalau tidak operasiki, gaji biasa dikurangi," tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Makassar Azis Hasan membenarkan jika terjadi mogok kerja dikalangan sopir pengangkut sampah jenis truck amrol atau tongkang.
"Betul mereka mogok dek," ujarnya melalui sambungan telepon.
Dengan adanya mogok kerja ini, ia selaku Kepala Dinas mengaku tidak tinggal diam dalam persoalan ini.
Mantan Camat Rappocini itu mengatakan telah mengadakan rapat kepada pengawas armada dan kontainer.
Peran dari pengawas sendiri adalah pengendali dari operasional armada kebersihan di Makassar.
Azis menjelaskan, terkait dengan persoalan ini, karena akan dilaksanakannya pengurangan pemberian uang Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada sopir amroll.
Hal tersebut dilakukan oleh Dinas Pertamanan dan Kebersihan karena adanya kendala 'darurat' di TPA sehingga dinilai jam operasional dari armada kebersihan ini tidak beroperasi pada jadwal yang sebenarnya.
"Kalau normal biasanya mereka (armada) beroperasi sebanyak 4 kali race, tapi sekarang karena ada masalah di akses masuk TPA mereka biasanya hanya 2 kali race," kata Azis.
Olehnya itu pemberian BBM yang biasanya diberi untuk 4 kali race, Dinas berencana mengusul untuk memberikan hanya 2 race saja.Ini pun dikhawatirkan akan adanya temuan oleh badan pemeriksa keuangan jika pemberian operasional tidak sesuai dengan fakta dilapangan.
"Kami tidak berniat untuk menahan uang BBM itu, haknya sopir itu. Tapi yang menjadi masalah jika diberi BBM normal tapi dilapangan tidak sesuai dengan jadwal sama saja melanggar," katanya.
Kondisi ini kata Azis juga telah dilaporkan ke Wali Kota Makassar.
Azis melanjutkan pemberian uang BBM itu diberikan melalui bon. Dimana untuk dua kali race, sopir akan diberi 15 liter BBM.
"Jadi mereka hanya pakai Bon untuk beli BBM di SPBU Pettarani," kata Azis.
Azis mengungkapkan di Makassar sebanyak 48 unit armada amrol dengan dua kapasitas muatan.
Untuk muatan 4 ton keatas itu sebanyak 42, sedangkan muatan 8 ton keatas ada 6 unit.
Namun kondisi ini kata Azis, tidak akan berlangsung lama. Ia menegaskan besok (Minggu) armada sudah mulai beroparasi secara normal.
Ia meyebutkan jika ada oknum yang coba memprovokatori sopir lain untuk tidak beroperasi pihaknya tak segan akan memecatnya.
Tidak hanya itu, sesuai dengan arahan Wali Kota. Azis mengaku akan melibatkan aparat TNI, jika ada yang berani membuat onar didalam pelayanan masyarakat, ia akan berhadapan dengan TNI.
Rupanya disetiap ada keterlambatan penjemputan atau gundukan sampah, orang yang paling gelisah adalah Azis.
Ia mengakui jika akhir -akhir ini ia sedih dengan adanya permasalahan sampah di Makassar.
Bahkan ia merasa kebingungan jika melihat banyaknya sampah menggunung di dalam kota.
"Saya ini merasa bagaimana yaa, masalahnya kita baru saja dapat Adipura," Azis menambahkan.
Namun seberat apapun masalah dilapangan Azis mengaku akan tegar dan siap menghadapinya.(*)