CITIZEN REPORTER
PEAC Bromo-MPF Dampingi IKM Furniture Makassar
Fasilitator PEAC Bromo, Dewi Nurfadila mengatakan, selain di Makassar, kegiatan penguatan IKM Furniture dilaksanakan pula di Lombok-NTB
Penulis: CitizenReporter | Editor: Anita Kusuma Wardana
Bahrul ulum Ilham
Pendamping UMKM Makassarpreneur
Melaporkan dari makassar
TRIBUN-TIMUR.COM-Sebanyak 30 pelaku industri kecil dan menengah (IKM) furniture di Makassar akan didampingi sehingga mampu berdaya saing, berkelanjutan, dan berorientasi eksport. Program penguatan IKM Furniture ini dilaksanakan oleh PEAC Bromo Surabaya sebagai lembaga fasilitasi Koperasi dan UMKM melalui Multistakeholder Forestry Programme (MFP).
Dalam rangka pelaksanaan program, pelaku usaha IKM furniture mengikuti workshop tranining need assessment (TNA), bertempat di aula kantor camat Tallo Makassar, Sabtu (12/12/2015). Kegiatan ini bertujuan mengidentifiaksi masalah dan kebutuhan pelaku IKM furniture IKM furniture peserta program yang umumnya lokasi usahanya berada dalam wilayah kecamatan Tallo Makassar.
Fasilitator PEAC Bromo, Dewi Nurfadila mengatakan, selain di Makassar, kegiatan penguatan IKM Furniture dilaksanakan pula di Lombok-NTB dan kota Palangkaraya, Kalteng dan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan membantu IKM furniture mengembangkan desain produk yang inovatif dan memiliki nilai tambah, menjaga kesinambungan usaha melalui pengelolaan managemen bisnis dan keuangan yang baik, menyusun rencana usaha sebagai alat untuk bernegoisasi dan bekerjasama dengan pasar dan investor, memperoleh informasi akses kepada pasar dan permodalan serta fasilitasi temu bisnis.
“Industri Kecil Menengah yang masih menerapkan managemen usaha secara tradisional menghadapi kesulitan untuk memenuhi standar dasar pemilik modal, regulator dan pasar yang lebih luas sehingga sangat dibutuhan program pendampingan,” ujarnya.
Nantinya, peserta program akan mendapatkan pendampingan desain dan teknik produksi, pelatihan penguatan usaha IKM Furniture, pelatihan kewirausahaan, pelatihan managemen keuangan dan penghitungan HPP, pelatihan pemasaran dan perencanaan usaha serta forum bisnis antara suplier kayu legal dan buyer lokal dalam sebuah forum bisnis nasional, tambahnya.