Warga Duduki Terminal Daya, Gara-Gara Tarif Toilet dan Masuk TRD Naik
Warga yang menduduki terminal angkutan darat terbesar di Kota Makassar ini tergabung dari para pedagang TRD, sopir dan warga sekitar.
Penulis: Ilham Mangenre | Editor: Anita Kusuma Wardana

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Warga masih menduduki Terminal Regional Daya (TRD) lantaran tarif fasilitas toilet dan masuk TRD naik, tanpa disertai pembenahan terminal.
"Pokoknya sekarang gratis masuk terminal. Tidak ada bayar-bayar. Kami duduki sampai wali kota turun ke sini. Bukannya benahi terminal eh malah naikkan tarif ," kata Muh Jafar, tokoh masyarakat TRD, Jumat (20/11/2015).
Warga yang menduduki terminal angkutan darat terbesar di Kota Makassar ini tergabung dari para pedagang TRD, sopir dan warga sekitar.
Aksi mereka berlangsung sejak beberapa hari terakhir. Pengelola atau pegawai PD Terminal Makassar Metro pun pada hengkang, tak berani mendekat di TRD.
"Pokoknya kami maju terus, kami duduki ini terminal sampai wali kota ke sini," tegas Jafar, diamini para rekannya.
Kenaikan tarif sesuai surat keputusan Wali Kota Makassar Danny Pomanto nomor 1438/900/KEP/VII/2015.
Selebaran SK wali kota itu tertempel di dinding depan TRD. Tertulis: Tarif masuk pengunjung terminal naik jadi Rp 2000. Sebelumnya Rp 1000, mulai berlaku 1 November 2015.
Sedangkan tarif masuk toilet (sesuai tertera di karcis) naik jadi Rp 2000, sebelumnya Rp 1500, untuk buang air kecil.
Pada selebaran lainnya yang tertempel di toilet itu, buang air besar Rp 3000, sebelumnya Rp 2000. Mandi dari Rp 3000 naik jadi Rp 4000.