Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Piala Jenderal Sudirman 2015

PSM Makassar Dianggap Tim Amatiran, Ini Kata Suporter

Iwan Setiawan menyebut ada dua tim peserta Piala Jenderal Sudirman, asal kompetisi Indonesia Super League (ISL), yang memiliki gaya bermain laiknya ti

Penulis: Alfian | Editor: Ina Maharani

Laporan Wartawan Tribun Timur Alfian

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Terkait tudingan Bos Borneo FC, Iwan Setiawan, yang menganggap PSM Makassar hanyalah tim amatiran ditanggapi oleh berbagai kalangan di tubuh PSM Makassar.

Sebelumnya pelatih PSM, Lestiadi, tidak mau ambil pusing terkait tudingan Iwan Setiawan tersebut.

Lain halnya dengan kelompok suporter PSM. Mereka menganggap bahwa apa yang disampaikan oleh bos Borneo FC itu sangatlah tidak beralasan.

Salah satu supporter PSM, Ahmad Susanto, yang tergabung dalam kelompok suporter Red Gank menganggap bahwa secara sejarah PSM memiliki kualitas dan prestasi. Jauh diatas Borneo FC.

"Siapa yang tidak tahu PSM, tim juku eja punya sejarah, punya kualitas, punya nama besar, tudingan bos Borneo itu sangat tidak beralasan", ujar Ahmad.

Namun ia menambahkan bahwa hal semacam itu biasa dalam dunia sepakbola. Ia juga menyampaikan bahwa terkait tudingan seperti itu haruslah menjadi cambuk yang bernilai positif. Utamanya untuk pengurus PSM. Agar dalam mengelola tim jauh lebih baik lagi.

"Tapi untuk tudingan semacam itu harusnya menjadi cambuk positif bagi pengurus tim PSM, bagaimana terkait mengelolah tim menjadi lebih baik lagi kedepannya", tutup Ahmad.

Sebelumnya, seperti dilansir bola.net, Iwan Setiawan menyebut ada dua tim peserta Piala Jenderal Sudirman, asal kompetisi Indonesia Super League (ISL), yang memiliki gaya bermain laiknya tim amatir. Dua tim itu adalah PSM Makassar dan Bali United.

"Tim-tim Super League di Indonesia, yang gaya mainnya amatir adalah PSM Makassar dan Bali United. Saya kalau mau ngomong ini sifatnya teknis," ucap Iwan ketika diwawancarai di Best Western Papilio Hotel Surabaya, Selasa (17/11) siang.

"Tim amatir gaya main bolanya seperti Perserikatan. Cepat, kencang. Kemana ada orang, dikejar. Mengandalkan semangat. Tapi, tanpa organisasi yang baik as a team. Sebagai sebuah tim. How to defence, how to attacking dengan organisasi yang terencana," jelas Iwan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved