Legislator PAN Sulsel Bela Doddy Amiruddin
Untuk menepis kritikan elite PAN Sulsel
Penulis: Mahyuddin | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mahyuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Legislator PAN Sulsel Irwandi Natsir membela calon formatur Muswil PAN Sulsel Doddy Amiruddin yang selalu disebut kader gagal PAN.
Hal itu diungkapkan Irwandi untuk menepis kritikan elite PAN Sulsel yang selalu mengaitkan Doddy dengan kegagalan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Soppeng dan Barru.
"Apa yg disampaikan saudaraku Ahmad Passima adalah keliru dan menjadi fitnah jika itu ditujukan untuk menjatuhkan diri saya," kata Irwandi kepada Tribun via pesan singkat, Selasa (6/10/2015).
Ia memaparkan, pasca pengunduran diri Ketua DPD Barru Taufik terjadi konflik di Barru dua kader Muhammadiyah berebut ketua hingga dua kali Musda Barru gagal.
"Konflik semakin menajam. Pak Kyai via Ketua Bapilu, pak Azikin, mengutus Doddy untuk menjadi caretaker untuk menyelesaikan konflik apapun caranya," jelas Irwandi
Ia menjelaskan, konflik kader di Barru berakhir setelah kader sepakat untuk menjadikan Taswin sebagai Ketua DPD. Ternyata Taswin sendiri dengan alasan tersendiri meminta Khairuddin Tobo untuk menjadi ketua DPD yang disetujui caretaker dan Ketua DPW.
"Barru tidak seperti yang disampaikan Ahmad. Saat ini masih memiliki satu kursi di DPRD. Legislator PAN. Abu Yahya sebelumnya kader PBR dan masuk di PAN setelah diminta oleh Doddy," ujar Doddy.
Ia menegaskan, tidak ada penurunan suara di Barru karena sebelumnya PAN hanya memiliki satu kursi.
Sementara di Soppeng pasca pemilu 1999, Ketua PAN Soppeng Samad Dina hanya punya satu kursi. Samad kemudian digantikan oleh Abbas Sabbi dan berhasil memperoleh tiga kursi pada pemilu 2009.
"Di Pemilu 2015, pasca meninggalnya Abbas saya diangkat menjadi caretaker. Putra pak Abbas gagal menjadi anggota DPRD karena banyaknya tokoh sentral Soppeng yang maju. Intinya Soppeng maju di masa sy menjadi pembina daerah di sana," jelas Irwandi.
Doddy juga pernah menjadi Pembina Daerah (Panda) di Bone dan Wajo. Terbukti perolehan kursi PAN meninggat selama tiga periode. Bahkan di Wajo PAN menjadikan kadernya sebagai wakil bupati. (*)