Kadin Sulsel Ajak Pengusaha Belanda Buka Pabrik di Makassar
Dua komoditi yang potensial digarap untuk Sulsel yakni perikanan dan kopi.
Penulis: Rasni | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rasni Gani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR--Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sulsel menjalin komunikasi intensif dengan asisosiasi pengusaha di Belanda.
Ketua Kadin Sulsel, Zulkarnain Arif Senin (5/10/2015), menjelaskan, dua komoditi yang potensial digarap untuk Sulsel yakni perikanan dan kopi.
“Dua komiditi ini kita berlimpah dan keduanya sudah terkenal karena sudah diimpor ke beberapa negara. Bahkan kopi kita sudah diakui sebagai kopi terbaik dunia,” katanya di Makassar, saat dihubungi via ponsel.
Terkait teknis, pihak Kadin selaku fasilitator menempuh komunikasi berbeda yakni dengan meminta industri yang ada di Belanda untuk datang di Sulsel dan merelokasi pabrik.
“mereka sudah punya pasar sendiri di negaranya, makanya yang mereka butuhkan sekarang mendatangi lokasi dengan ketersediaan bahan baku yang baik. Bisa saja pabrik mereka dipindahkan ke Toraja yang merupakan pusat penanaman kopi dan datang di Takalar atau kabupaten lainnya untuk kebutuhan perikanan,” jelasnya.
Opsi ini rasional ketimbang pengusaha Belanda harus membeli dua komiditi Indonesia ini di negara yang mengimpor sebelumnya seperti Cina dan Malaysia. Tentunya dengan harga yang berlipat ganda.
Terakhir, teknis ini ditempuh agar pemenuhan standar kualitas pengusaha luar dappat disesuaikan dengan datang langsung dan memberikan edukasi kepada petani. (*)