Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iduladha 1436 H

'Perbedaan Waktu Iduladha Tak Berarti bahwa Kita Tidak Bersatu'

Pemerintah 24 September, Muhammadiyah 23

Penulis: AS Kambie | Editor: Ilham Mangenre
tribunnews.com
Salat Iduladha 1435 h di Masjid Al Markaz Al Islami Jend Yusuf, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Iduladha 2015 M/1436 H pasti dirayakan di hari berbeda lagi di Indonesia. Pemerintah memutuskan 10 Zulhijjah jatuh pada Kamis 24 September. Sedangkan Muhammadiyah memutuskan merayakan Hari Raya Qurban pada Rabu 23 September dan dianggap wajar berbeda pemerintah.

"Perbedaan waktu Iduladha itu tidak berarti bahwa kita tidak bersatu," kata Ketua PW Muhammadiyah Sulsel Kiai Alwi kepad tribun-timur.com, kemarin.

Keputusan pemerintah otomatis diikuti warga Nahdlatul Ulama (NU), Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI), dan sebagian besar organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam lainnya.

Kepala Kemenag Sulsel Abd Wahid Tahir yang juga Ketua NU Makassar, mengatakan, bersatu itu tidak selamanya ditandai dengan keseragaman.

"Begitupun dengan pelaksanaan Id. Walaupun berbeda hari, namun prinsipnya tentang ajaran, pemahaman, dan pengamalan Islam tetap satu," kata Wahid.

Wakil Ketua Pengurus Besar DDI, Azhar Arsyad, mengatakan, warga DDI sudah terbiasa menghadapi perbedaan seperti itu dan terbukti tidak pernah menjadi masalah.

"Itu sudah biasa. Justeru yang luar biasa di Indonesia itu jika hari raya dilaksanakan pada waktu bersamaan," ujar Azhar.

Sidang Itsbat

Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar sidang itsbat untuk menentukan Hari Raya Iduladha, Minggu(13/9) malam.

Sidang itu diawali pemantauan hilal (rukyatul hilal) yang digelar serentak di beberapa titik di Indonesia, termasuk di puncak Gedung Mall GTC, Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar.

Sedangkan Muhammadiyah sudah memutuskan Hari Raya Iduladha tahun ini jatuh pada 23 September sejak 2013 lalu.

Kepala Kemenag Sulsel, Abdul Wahid Tahir, menyatakan, jika pelaksanaan hari raya Idul Adha 1436 Hijriah jatuh pada 24 September mendatang

"Pelaksanaan Iduladha tahun 2015 ini akan berlangsung dua hari. Muhammadiyah telah menyatakan jika akan melangsungkam hari raya Idul Adha 1436 Hijriah pada 23 September mendatang," kata Wahid.

Menurutnya, sesuai hasil hitungan tim rukhiyat yang terdiri atas Kemenag Sulsel, Pemprov Sulsel, BMKG Sulsel, dan organisasi Islam, kemarin petang, tinggi haqiqi hilal 0̊ 09'21,67, dan tinggi nyata 0̊ 08'16,06. "Olehnya itu, 10 Zulhijjah jatuhnya tepat pada 24 September," tegas Wahid.

Muhammadiyah melaksanakan Iduladha tahun masih berpatokan pada hasil Sidang Tarjih di Palembang 2013.

"Muhammdiyah itu sudah menentukan sejak lama, 2013 lalu sudah diputuskan dalam Sidang Tarjih di Palembang.

Edaran Salat Iduladha 10 Zulhijjah bersamaan ditetapkan dengan 1 Ramadhan 1436," kata Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Dr KH Alwi Uddin.

Dia memastikan edaran PP Muhammadiyah sejak 2013 itu akan diikuti warga perserikatan mulai dari pusat, wilayah, daerah, cabang, hingga ranting.

"Dalam musyawarah Tarjih Muhammadiyah, hari raya ditentukan sesuai meteodologi hizab dengan menggunakan ilmu falak dan astronomi," ujar Kiai Alwi.

Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat MPW Muhammadiyah, Husni Yunus mengungkapkan
perhitungan ala hisab sudah berjalan sejak tahun 1912.

"Jadi Muhammadiyah memang dalam menentukan hari raya mengundang para ulama dan ilmuan pada bidang tersebut, apalagi dalam era sekarang ini dengan canggihnya teknologi justru semakin memudahkan," jelas Husni.
Husni menjelaskan penentuan awal bulan Ramadhan dan 10 Dzulhijjah sudah dipakai Arab Saudi.

"Sehingga kita konsisten dalam penentuan waktu Idulfitri dan Iduladha karena sesungguhnnya perhitungan waktu-waktu salat itu juga menggunakan metode hizab," kata Husni.(sim/sal/bie)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved