Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anak Unhas Bikin Petisi #MakassarTidakAman, Teken di Sini Kalau Mau Aman

“Mulai dari pegawai swasta, pegawai negeri,mahasiswa hingga wartawan.”

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Seorang pemuda terduga begal (dalam mobil) ditangkap polisi di Jl Pelita Raya, Makassar, Senin (14/9/2015). Aksi begal pada beberapa hari terakhir meneror dan meresahkan warga Makassar. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM – Mantan Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas), Derry Perdana Munsil menulis petisi atas teror begal di Makassar.

Petisi ditujukan kepada kepada Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Kapolda Sulsel Irjen Pudji Hartanto, dan Kapolrestabes Makassar Kombes Ferry Abraham.

Petisi ditulis melalui Change.org, Senin (14/9/2015).

Pada petisinya, mahasiswa program sarjana ini menyebutkan, ada tiga kasus begal dalam sepekan pada bulan ini, mulai Rabu (2/9/2015) hingga Rabu (9/9/2015). Satu di antara korban adalah mahasiswa sekampus dengannya di Universitas Hasanuddin.

Menurut Derry, pembegal menyasar korban dari berbagai kalangan dan berbagai lokasi. “Mulai dari pegawai swasta, pegawai negeri,mahasiswa hingga wartawan,” tulisnya pada petisinya.

Pembegal juga beraksi pada siang dan malam hari. Seolah tak mengenal waktu.

Di luar petisi tersebut, korban terkini, Ratnawati (50), perawat pada RS Ibu dan Anak Pertiwi di Makassar.

Ratnawati menjadi korban begal di Jl Mappaoudang, Makassar, Senin (14/9/2015), pukul 15.30 Wita. Lokasi kejadian mendekati rumah dinas Kapolda Sulsel.

Derry menyebutkan, berdasarkan sejumlah kejadian, jalan yang perlu diwaspadai sebagai lokasi begal beraksi adalah jalan protokol.

Jalan tersebut, antara lain Jl Urip Sumoharjo, Jl Abdullah Daeng Sirua, Jl Perintis Kemerdekaan, Jl Andi Pangerang Petta Rani, dan Jl Veteran.

Warga yang melintas di jalan tersebut sebaiknya lebih berhati-hati agar tak ada lagi korban selanjutnya.

Pemerintah kota bersama polisi diminta lebih serius memberantas begal demi menciptakan rasa aman di kalangan masyarakat. Upaya serius dapat dilakukan melalui pemberian efek jera bagi para pelaku.

Oleh sebab itu, kami mendesak kapolda sulsel dan walikota Makassar untuk terus melakukan evaluasi keamanan dan lebih giat dalam memperhatikan kasus terkait ini. Kami juga mendesak kepada pihak kepolisian agar memberikan efek jera bagi pelaku begal yang selama masyarakat nilai kurang berhasil dalam memangkas aksi pembegalan,” tulisnya.

Kedua pihak tersebut diharap tidak menganggap petisi atau kampanye di dunia maya lainnya agar Makassar lebih aman bukan sebagai upaya merusak citra kota.

Kritikan ini jangan dipandang sebagai upaya untuk menjatuhkan atau malah mencemari image kota Makassar yang katanya kota dunia. Justru harusnya menjadi kerisauan pemerintah kota agar terus memacu kinerja dan tidak tinggal diam melihat persoalan yang sangat meresahkan warga sejak beberapa bulan terakhir,” tulisnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved