Populasi Berkurang, Dosen Unibos Budidayakan Abalone di Pulau Barrang Lompo
Dikembangkan oleh Dr Ir Hadijah Mahyudi MSi, Dahlifa SPi MSi, dan Dr Ir Zainuddin
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Suryana Anas

Laporan Wartawan Tribun Timur, Anita Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Melihat jumlah populasi Abalone yang semakin berkurang, menarik perhatian dosen Universitas Bosowa (Unibos) 45 Makassar untuk budidayakan hewan laut bernilai ekonomi tinggi ini di sekitar Pulau Barrang Lompo.
Hal tersebut merupakan bagian dari penelitian berjudul "Upaya Pemulihan Stock Abalone Tropis Haliotis Asinina melalui Sea Ranching dan Budidaya dalam Kurungan Apung di Laut” ini dikembangkan oleh Dr Ir Hadijah Mahyudi MSi, Dahlifa SPi MSi, dan Dr Ir Zainuddin dan turut melibatkan mahasiswa.
Dr Hadijah menilai Abalone merupakan hewan laut yang jarang dibudidayakan. Namun, penangkapannya terus meningkat. Padahal proses pertumbuhannya sangat lambat.
Wakil Rektor II Unibos 45 Makassar ini menjelaskan, dalam satu tahun proses pertumbuhannya, panjang abalone hanya bisa bertambah hingga empat cm. Hal ini pun menjasi dasar dari penelitian yang telah dilakukan sejak 2008.
“Pada tahap awal kami pelajari penyebarannya, tempatnya berkembang biak. Kemudian meneliti sistem dan siklus reproduksinya. Setelah itu, kami ambil induk abalone ini untuk dipelihara. Induk inilah yang dipelihara hingga bertelur. Telurnyalah yang dibesarkan,”jelasnya, Kamis (6/8/2015).
Pengembangbiakan awal abalone dilakukan di Hatchery. Hatchery merupakan bangsal benih yang berfungsi sebagai tempat memproduksi benih ikan mulai dari benih hingga terus tumbuh dan kembali menghasilkan telur-telur baru.
“Penelitian yang kami hasilkan adalah teknologi pemberian pakan yang cocok untuk abalone. Kami buatkan lah formulasi pakan. Formulasi kami lakukan karena ternyata pakan alami memiliki daya tahan yang lebih rendah dibanding pakan buatan. Karena dia pun dipelihara, sehingga yang kami buatlah pakan yang lebih bisa fleksibel dari segi perawatan dalam pemanfaatannya,”tambahnya.
Menurutnya, di dunia diperkirakan hanya ada sekitar 70 jenis abalone. Dimana, sekitar setengah dari jumlah tersebut hidup di perairan sekitar Indonesia dan Filipina.
Ia mengatakan, untum di Sulawesi Selatan sendiri, Abalone dapat ditemukan di perairan sekitar Kepulauan Spermonde, Takalar, Bone, juga Kepulauan Selayar. (*)