Muktamar 33 Nahdlatul Ulama
Hanya 8 PC yang Hadir Voting Pemilihan Ketua Tanfidz PBNU
Voting dimulai sekitar pukul 01.00 waktu setempat, Kamis (6/8/2015) dini hari. Tim AHWA sudah menetapkan KH Mustafa Bisri (Gus Mus) sebagai Rais Am.
tribunnews
Pejabat Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri atau Gus Mus saat berbicara hadapan peserta Muktamar Ke-33 NU di alun-alun Jombang, Senin (3/8). Gus Mus menyampaikan hasil kesepakatan para kiai sepuh dan rais syuriyah apabila ada pasal yang tidak disepakati muktamarin akan diselesaikan dengan pemungutan suara. Pasal yang memuat tentang ahlul halli wal aqdi (AHWA) dihapus. Karena menyangkut pemilihan pemimpin baru yang diatur oleh AD/ART NU, maka pasal pemilihan rais aam dan ketua umum merujuk pada hasil sidang Komisi Organisasi yang digelar di Pesantren Mambaul Maarif Denanyar. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Arena Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, baru saja memasuki agenda voting pemilihan Ketua Tanfidziyyah PBNU Periode 2015-2020.
Voting dimulai sekitar pukul 01.00 waktu setempat, Kamis (6/8/2015) dini hari. Tim AHWA sudah menetapkan KH Mustafa Bisri (Gus Mus) sebagai Rais Am.
Dari 23 Pimpinan Cabang NU di Sulsel hanya delapan yang mengikuti sidang. Sebagian peserta muktamar dari Sulsel memilih bergabung dalam sidang “muktamar tandingan” yang digelar di Ponpes Tebuireng, Jombang.
“Hanya delapan delegasi dari Sulsel yang hadir,” kata peserta penggembira dari Sulsel, Ahmad Arfah Mubasyarah, pukul 01.30 wita, Kamis dini hari.(*)