Penerimaan Mahasiswa Baru 2015
637 Calon Maba Ikut Seleksi di Akpar Makassar
Sedangkan, untuk jenjang D4 terdiri atas program studi Administrasi Perhotelan, Manajemen Bisnis Perjalanan
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Anita Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Akademi Pariwisata (Akpar) Makassar melakukan seleksi terhadap calon mahasiswa baru selama tiga hari di Aula Kampus Akpar Makassar, Jl Gunung Rinjani, sejak Selasa (28/7/2015) hingga Kamis (30/7/2015).
Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (Pensisba) Akpar Makassar, Islahuddin SSos MSi mengatakan, seleksi yang diikuti calon mahasiswa tersebut, yaitu Tes Psikotes, Tes Kemampuan Bahasa Inggris, dan Wawancara.
"Jumlah peserta seleksi mahasiswa baru tahun ini sebanyak 637 orang. Karena jumlah peserta juga melebihi target, pelaksaan tes khususnya pada saat psikotes dilaksanakan selama dua gelombang,"katanya.
Kepala Sub Bagian Administrasi Mahasiswa ini menjelaskan, dari proses seleksi yang dilakukan kampus yang berada dalam naungan Kementerian Pariwisata ini, Akpar Makassar hanya menerima 350 orang dari jalur umum.
Dimana, jumlah tersebut akan didistribusikan ke delapan program studi baik jenjang D3 maupun D4 yang dibina Akpar Makassar. Untuk jenjang D3, Akpar Makassar memiliki program studi Manajemen Divisi Kamar, Manajemen Tata Hidang, Manajemen Tata Boga dan Manajemen Jasa Perjalanan.
Sedangkan, untuk jenjang D4 terdiri atas program studi Administrasi Perhotelan, Manajemen Bisnis Perjalanan, Manajemen Konvensi dan Perhelatan, serta Manajemen Kepariwisataan.
"Kuota mahasiswa baru yang kami terima di tahun akademik 2015/2016 ini tetap disesuaikan dengan fasilitas, kapasitas ruangan dan jumlah tenaga pengajar di Akpar Makassar,"tambahnya.
Sebelumnya, Akpar Makassar juga telah melaksanakan seleksi bagi calon mahasiswa baru jalur bebas tes. Selain itu, Akpar Makassar juga menyediakan beasiswa bagi mahasiswa baru yang berprestasi dan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa berprestasi akademik, namun yang memiliki kemampuan ekonomi lemah.