Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ilmuwan Bahkan Pendiri Apple Protes Keras 'Robot Pembunuh'

Dan para ahli yang menulis surat menuntut larangan khusus ada penggunaan AI untuk mengendalikan senjata karena hal itu berarti 'di luar kendali manusi

Editor: Ilham Mangenre
mit.zenfs.com
Robot pembunuh manusia dengan AI versi para pengunjuk rasa di London. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Robot pembunuh manusia atau 'senjata anonim' yang digunakan militer tengah mendapat sorotan kalangan internasional. 

Unjuk rasa menolak robot pembunuh di London (motherboard.vice.com)

Seperti dikabarkan media Inggris, BBC, Selasa (28/7/2015), lebih dari 1.000 pakar teknologi, ilmuwan, peneliti, dan pengusaha menulis sebuah surat peringatan tentang bahaya dari 'senjata anonim'.

(tweaktown.com)

Sebagai protes terbaru atas yang disebut sebagai 'robot pembunuh' itu, surat itu memperingatkan bahwa 'pertarungan senjata militer dengan AI atau kecerdasan buatan merupakan gagasan yang buruk'.

Para penandatangan termasuk Stephen Hawking, pengusaha Elon Musk, salah seorang pendiri Apple, Steve Wozniak maupun guru besar MIT, Noam Chomsky.

Surat tersebut akan disampaikan dalam Konferensi Internasional tentang Kecerdasan Buatan, Selasa 28 Juli, di Buenos Aires, Argentina.

Stephen Hawking

Ilmuwan terkemuka Stephen Hawking termasuk salah satu yang ikut menulis surat protes itu.

Robot pembunuh saat ini banyak diperdebatkan dan juga sudah dibahas di Dewan Keamanan, yang mempertimbangkan kemungkinan larangan atas beberapa jenis senjata anonim.

Manusia versus 'robot pembunuh'. (independent.co.uk)

Dan para ahli yang menulis surat menuntut larangan khusus ada penggunaan AI untuk mengendalikan senjata karena hal itu berarti 'di luar kendali manusia'.

"Sama seperti pakar kimia dan biologi yang tidak memiliki ketertarikan atas senjata kimia dan biologi, sebagian besar peneliti AI tidak memiliki ketertarikan membangun senjata AI dan tidak ingin pihak lain menodai lapangan mereka dengan melakukannya," seperti tertulis dalam surat itu.

Sebelum disampaikan ke konferensi di Buenos Aires, isi surat sudah diterbitkan di situs internet Lembaga Kehidupan Masa Depan, FLI. (BBC)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved