Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terungkap, ini Sebab Tentara Amerika Tak Mampu Hancurkan Pasukan ISIS

Segala kekuatan Amerika telah dikerahkan tapi nyatanya ISIS tambah kuat. Ini sebabnya:

Editor: Edi Sumardi
INTERNET
Islamic State of Iraq and Syria atau Islamic State in Iraq and al-Sham (ISIS) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Setahun setelah deklarasi pembentukan kekhalifahan ISIS oleh Abu Bakr al-Baghdadi, kelompok tersebut masih kuat, walaupun sudah diserang berulang kali oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Tujuan serangan-serangan udara yang dilancarkan ke Irak dan Suriah sejak Agustus 2014 lalu, menurut Presiden AS Barack Obama, adalah untuk “melumpuhkan dan kemudian menghancurkan” ISIS.

Nyatanya, ISIS malah menunjukkan ketahanan yang mengejutkan dan tampil lebih kuat.

Sebuah kajian yang mengupas strategi militer ISIS mencoba menjelaskan alasan mengapa kelompok itu begitu kokoh.

Tiga Lingkaran

Inti strategi militer ISIS adalah konsep “Bertahan dan Berkembang”, seperti yang dipaparkan dalam majalah propaganda mereka, Dabiq, edisi November 2014.

Dengan mempraktikkan teori itu, ISIS dapat bertahan di lokasi yang dianggap menjadi markas mereka, Raqqa di Suriah dan Mosul di Irak.

Bulan lalu, lokasi pertahanan ISIS melebar ke Ramadi, ibu kota Provinsi Anbar di Irak, serta Kota Palmyra di Suriah.

Untuk bisa berkembang lebih jauh, ISIS telah mengotakkan dunia menjadi tiga bagian.

[Walaupun sudah diserang berulang kali oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, kelompok ISIS masih kuat.]

 

The Institute for the Study of War (ISW), sebuah lembaga intelijen asal Washington DC, mengistilahkan pengotakan itu dengan “tiga lingkaran geografis”.

Lingkaran terdalam ialah di Irak dan al-Sham (Suriah), lingkaran kedua ialah Timur Tengah dan Afrika Utara, dan lingkaran terluar ialah Eropa, Asia dan Amerika Serikat.

Setiap lingkaran harus dikuasai menggunakan tiga strategi militer, yakni perang konvensional, perang gerilya, dan serangan teror.

Ketiganya telah digunakan secara efektif di lingkaran terdalam.

Halaman 1 dari 2
Tags
ISIS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved