Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pakaian Adat, Mahasiswa Makassar Peringati Harkitnas

Sebagian lainnya mengenakan baju kaos bertuliskan PLUR4ALL

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Jumadi Mappanganro
Mahasiswa dari IMIKI Sulsel demo simpatik di Pantai Losari, Minggu (17/5/2015). Demo ini dalam rangka sambut Harkitnas. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Puluhan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) Sulawesi Selatan bersama Galesong Institute menggelar aksi damai di sekitaran Pantai Losari, Makassar, Minggu (17/5/2015) pagi.

Aksi ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Mengangkat tema Pemuda Kembalikan Martabat Bangsa. Aksi ini memanfaatkan momen car free day yang diberlakukan setiap hari minggu di lokasi tersebut.

Para pengunjukrasa ini tampil beda. Mereka mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia. Ada Bugis, Makassar, Toraja, Manado, Padang, Jawa, Bali, Kalimantan hingga Papua dan perwakilan daerah lainnya.

Sebagian lainnya mengenakan kaos putih dan hitam yang bagian depannya bertuliskan PLUR4ALL: Peace, Love, Unity, Respect For All. Mereka memperlihatkan pesan-pesannya melalui tulisan di kertas kwarto putih.

Ada yang bacanya: Saya Bugis Saya Indonesia. Saya Manado Saya Indonesia. Saya Batak Saya Indonesia. Saya Jawa saya Indonesia. Saya Papua Saya Indonesia dan lain-lain.

Dalam aksinya, mereka menyebarkan selebaran berisi pernyataan sikap mereka kepada warga yang melintas di Jalan Penghibur. Juga ada pembagian ratusan stiker yang berisi ajakan demo tanpa anarkisme dan ajakan menjaga nasionalisme serta menghargai pluralitas dalam upaya mengembalikan harkat dan martabat bangsa. 

Ada juga penggalangan tanda tangan di atas spanduk putih yang panjangnya sekira 25 meter. Penandatangan ini sebagai dukungan gerakan untuk menghormati keragaman suku, agama, budaya dalam bingkai NKRI yang berideologi Pancasila.

"Makanya sebagian di antara kami yang demo tampil dengan beragam busana adat Nusantara sebagai simbol keragaman dalam persatuan Indonesia yang harus tetap dijaga demi mewujudkan Indonesia lebih baik," jelas M Isra Djamil, mahasiswa UIN Alauddin sekaligus koordinator aksi.

Aksi mereka pun jadi pusat perhatian. Apalagi aksi ini juga diisi pementasan kelompok musik akustik, tim tari adat Jawa, dan penari multietnis. Tak sedikit warga yang melihat aksi mereka melontarkan pujiannya.

Aksi ini ditutup pelepasan ratusan balon gas dan penampilan kelompok tari yang mementaskan tarian multietnis. (*/tribun-timur.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved