BREAKING NEWS
Jelang Pemilihan Rektor UIN, Rumah Prof Qasim Mathar Dibom
Diduga, insiden ini sebagai teror jelang pemilihan rektor UIN Alauddin.
Penulis: Edi Sumardi | Editor: Edi Sumardi
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM – Rumah Prof Qasim Mathar di Jl Bontoduri, Makassar, Sulawesi Selatan, dilempari bom molotov orang tak dikenal, Selasa (12/5/2015), dini hari, pukul 02.40.
Bagian depan rumah atau sekitar teras terbakar dan kaca pecah. Diduga, insiden ini sebagai teror jelang pemilihan rektor UIN Alauddin.
“Kuat dugaan, hal ini berkaitan dgn pilrek yg akan segera dilaksanakan tgl 15 Mei 2015,” demikian dikabarkan putra Qasim, Quraisy Mathar melalui jejaring sosial Facebook.
[Bagian depan/teras rumah Prof Qasim Mathar yang dilempari bom. Foto: QURAISY MATHAR]
Menurut Quraisy, jika betul teror bom ini terkait dengan pemilihan rektor, maka sungguh kronis.
Pada pemilihan ulang rektor, Qasim adalah pemilik suara. Lebih lanjut menurut Quraisy, tetangga ayahnya sempat bertanya-tanya soal motif terror ini.
Mereka heran sebab Qasim dinilai tak memiliki musuh. “Yang lucu, para tetangga justru bertanya-tanya "siapa musuh bapak?". Ada juga yg bilang "siapami itu yg musuhi pak Prof.?.” Tulis Quraisy melalalui Facebook.
“Beginilah kalau kekuasaan sudah membutakan sebagian orang. Saya justru menjadi kasihan dgn para tetangga (aba) bapak, jika saja api itu sampai menjalar ke rumah sebelah, padahal mereka tak ada kaitannya dgn persoalan yg diduga menjadi latar belakang kasus ini. Rasa hormat dan terima kasih buat semua kerabat (khususnya tetangga) yg telah menyampaikan empati dan perhatiannya. Semoga kasus ini menjadi sesuatu yg bisa segera berbuah positif buat kita semua.” Lanjut Quraisy dalam tulisannya yang diposting sesat setelah kejadian itu.
Tak Dilaporkan ke Polisi
Kendati Qasim diteror, namun menurut Quraisy, peristiwa ini tak dilaporkan ke polisi.
Qasim dan keluarga juga tak takut dengan terror itu.
“Buat pelaku pelemparan bom molotov, semoga diberi kesadaran dan ampunan. Semoga seluruh dunia tahu, betapa sedang sakitnya UIN Alauddin Makassar. Pesan terakhir saya buat yg menjadi dalang pelemparan bom molotov di rumah aba "KAMI SEKELUARGA TIDAK PERNAH TAKUT". Tabe' hormatku buat semua.” Tulis lagi Quraisy.
Ucapan duka dan simpati kepada Qasim mengalir melalui Facebook setelah kabar ini di-posting.