Di Apparalang Bulukumba Ada Pantai Cantik, Karang Megah, dan Hutan Asri

TRIBUN-TIMUR.COM - Bagi Anda yang ingin berwisata, Anda tidak perlu biaya mahal dengan mengeluarkan biaya yang besar. Cukup mengunjungi Pantai Apparalang.

Pantai Apparalang adalah salah satu pantai yang terletak di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Pantai ini sebagai pesaing baru Pantai Bira Bulukumba saat ini. Pantai tersebut terletak di bagian timur kota Bulukumba yang jaraknya sekitar 40 kilometer kearah timur dari kota tersebut.

Apparalang memiliki nuanasa yang berbeda dan tidak kalah menariknya dengan tempat lainnya. Hal yang menjadi eksotis yakni tampaknya batu karang yang memanjang sepanjang pantai dari utara ke selatan di desa tersebut.

Pantai ini pertama dirintis oleh warga setempat bernama Amiruddin Rasyid pada tahun 2011 lalu. Namun baru dipopulerkan ke masyarakat luas November tahun 2014 lalu setelah berhasil membuka akses jalan dari Ibukota Desa Ara ke Pantai Apparalang.

"Lokasi ini pertama dirintis oleh ayah saya setelah jalan-jalan ke Hongkong tahun 2011 lalu," kata Pengelola Pantai Apparalang Reni Wirawaty Amir (27), kepada Tribun, Minggu (8/2/2015).

Bagi pengunjung tak hanya dapat menikmati pemandangan pantai yang indah akan tetapi warga juga dapat menikmati suasana dalam hutan sebab di Apparalang terdiri dari hutan yang belum pernah dikelola oleh warga. Selain itu terdapat pula lahan pertanian sebelum masuk ke objek wisata tersebut. Lahan pertanian tersebut kerap ditanami tanaman jagung oleh warga setempat.

Inilah yang membuat sejuk dan indah menawan bagaikan surga dunia. Warga di sekitar Apparalang pun tampak ramah. Jika masuk di lokasi tersebut Bahasa Makassar dialek Konjo Bulukumba pun terasa dan kental.

Di Apparalang bebas membawa makanan dan memasaknya di tempat itu sepanjang dapat menjaga kebersihan. Anda juga dapat membeli ikan segar di pantai yang berasal dari nelayan lalu membakar dan memasaknya di Pantai Apparalang.

Pengunjung juga dapat membuat bentangan tali lalu membuat ayunan yang diikat di ranting pohon. Selain itu pengunjung juga dapat membeli sarabba dan pisang goreng khas Desa Ara dan masakan setempat.

Bagi warga yang ingin berpetualangan di tempat ini maka dapat menggunakan kendaraan roda empat mobil.

Jika ingin mengeksploitasi pemandangan alam maka alangkah baiknya jika menggunakan sepeda motor. Karena kita dapat menikmati sejuknya udara Desa Ara.

Demikian halnya jalanan masuk ke objek wisata ini, separuh jalannya masih menggunakan jalan tanah. Termasuk belum tersedianya penerang di malam hari.

Tetapi bagi warga yang ingin menghabiskan malam di tempat itu terasa romantis karena hanya menyalakan obor dan lilin.

Pihak pengelola setempat sementara ini memikirkan seluruh fasilitas tempat tersebut. Mereka juga telah ada beberapa investor yang siap menjalin kerjasama dengan pengelola.