Harga BBM Naik
Bakti Indonesia: Hak Interplasi Mencegah Su'udzon
Menurut Aiman, pemerintah belum mampu merasionalkan alasan kenapa BBM harus naik
Penulis: Mahyuddin | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mahyuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Polemik mengenai kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM mulai memasuki babak baru. Setelah mendapat penolakan keras dari sejumlah elemen masyarakat, mahasiswa dan buruh dari berbagai daerah kini giliran beberapa anggota DPR RI lintas Fraksi yang menggunakan Hak Interplasi untuk mempertanyakan kebijakan Pemerintah tersebut.
Beberapa anggota DPR RI dari fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih sementara menggalang dukungan untuk mengajukan Hak interplasi kenaikan BBM.
Direktur Lembaga Bakti Indonesia, Aiman Adnan berpendapat upaya beberapa legislator lintas fraksi tersebut harus mendapat apresiasi dari masyarakat khususnya yang tidak sependapat dengan kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM.
"Hak interpelasi adalah hak politik untuk mempertanyakan kebijakan pemerintah yang punya dampak luas dalam kehidupan masyarakat, jadi kami sampaikan terima kasih kepada legislator senayan yang telah mengajukan hak interplasinya" kata Aiman Adnan via telepon kepada Tribun, Selasa, (25/11/2014)
Menurut Aiman, pemerintah belum mampu merasionalkan alasan kenapa BBM harus naik, karena bisa saja kebijakan menaikan BBM adalah misi terselubung untuk kepentingan beberapa orang atau kelompok tertentu.
"Ini menjadi spirit baru bagi teman-teman yang selama ini menyuarakan penolakan keras kenaikan BBM, mereka yg berjuang dijalan tidak boleh dibiarkan berjuang sendirian.
Biar kami juga tidak Su'udzon sama pemerintah, makanya presiden harus jelaskan secara detail dengan hitungan jelas," kata Sekertaris Sapma Pemuda Pancasila Makassar tersebut. (*)