Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kekerasan Polisi di Makassar

Aniaya Wartawan, Kapolda Sulselbar Juga Mengaku Siap Dipecat

Kepala Biro Metro TV Makassar Herman Hafsah saat ditemui di sela-sela aksi solidaritas wartawan Makassar di Polrestabes Makassar, Jumat (14/11/2014),

Penulis: Ilham Mangenre | Editor: Ilham Mangenre
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Kapolda Sulsel, Irjenpol Drs Anton Setiadji SH MH (tengah), memasuki kantor Markas Polisi Daerah (Mapolda) Sulsel usai melakukan upacara Pergantian pejabat Lama ke Pejabat baru, Makassar, Senin (15/9/2014). Diawal tugasnya Mantan Kapolda Kepulauan Bangka Belitung ini akan menindak tegas geng motor yang meresahkan masyarakat Makassar. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUN-TIMUR.COM- Selain Kapolrestabes Makassar Kombespol Fery Abraham, Kapolda Sulselbar Inspektur Jenderal Anton Setiadji mengaku siap dicopot dari jabatannya terkait ulah polisi yang memukuli wartawan saat meliput unjuk rasa mahasiswa di Kampus UNM Makassar, kemarin.

Anton juga meminta bantuan wartawan untuk membantu kepolisian mengusut pelaku kekerasan tersebut. Begitupula aksi pengrusakan fasilitas wartawan dan kampus UNM Makassar. Ia pun mengaku membentuk tim gabungan untuk memeroses kasus tersebut.

"Kita bentuk tim gabungan untuk menginvestigasi kasus pengeroyokan wartawan di Makassar. Dalam tim ini juga diharapkan ada wartawan untuk mengawal jalannya proses penyelidikan dan penyidikan. Jadi kami menunggu laporan dari media, termasuk juga kerusakan-kerusakan yang dialami," kata Anton saat ditemui di Markas Polrestabes Makassar, Jumat (14/11/2014) siang.

Anton menambahkan, pihaknya menunggu laporan dari wartawan terkait pengeroyokan yang terjadi di kampus UNM, di Jalan AP Pettarani, Kamis (13/11/2014).

"Kami harap wartawan bisa membantu penyidikan kasus tersebut dan masuk dalam tim pencari fakta. Saya meminta maaf juga atas insiden yang terjadi kemarin. Saya akan bertanggung jawab dan siap diapakan saja, mau dicopotkah, mau dipecatkah. Yang jelas saya siap bertanggung jawab," tegasnya.

Sementara itu, dari beberapa wartawan yang mengalami kasus kekerasan dalam bentrokan antara mahasiswa dan polisi, baru seorang yang telah melapor ke polisi. Wartawan yang telah melapor yakni Waldhy yang merupakan kontributor Metro TV di Makassar.

Kepala Biro Metro TV Makassar Herman Hafsah saat ditemui di sela-sela aksi solidaritas wartawan Makassar di Polrestabes Makassar, Jumat (14/11/2014), menuntut agar pelaku pengeroyokan semua wartawan di Makassar segera diproses.

"Kalau Waldhy sudah melapor langsung kemarin di Polrestabes, di mana karyawan saya mengalami luka robek di pelipis kirinya. Setelah mendapat lima jahitan di lukanya oleh tim medis RS Faisal, Waldhy langsung melapor. Kalau yang lainnya saya belum tahu, tapi kemarin saya ajak ramai-ramai pergi melapor. Kami harap kasus ini segera diproses dan tindak tegas seluruh anggota polisi yang melakukan tindak kekerasan terhadap wartawan," tandasnya. (*)

Simak video kekerasan polisi di Kampus UNM: http://makassar.tribunnews.com/2014/11/13/ini-video-anarkisnya-polisi-saat-masuk-ke-kampus-unm

Sumber: Kompas.com
Tags
polisi
UNM
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved