Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bayi Terpanggang di Inkubator

Kuburannya Dibongkar, Mata Bayi Fadhlan Masih Terbuka

Kubur Fadlam digali kembali demi kepentingan otopsi, menyusul dugaan bahwa bayi tersebut tewas akibat malapraktik.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Fadly (30) memperlihatkan luka terpanggang bayinya akibat inkubator di Perintis Kemerdekaan 4, Makassar, Senin (27/10). Bayi yang lahir prematur pada hari selasa 21 Oktober 2014 di Rumah Sakit Bersalin Bunda meninggal akibat terpanggang di dalam inkubator yang disebabkan kelalaian petugas rumah sakit tersebut. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Fadli, ayah dari bayi Fadlam Khairy Al Faiq yang tewas diduga terbakar dalam inkubator di RS Bersalin Bunda di Jalan Pengayoman, Makassar, mengikuti dengan seksama penggalian kubur anaknya, Jumat (31/10/2014).

Kubur Fadlam digali kembali demi kepentingan otopsi, menyusul dugaan bahwa bayi tersebut tewas akibat malapraktik.

Saat jenazah diangkat dari dalam kubur, Fadly melihat mata bayinya terbuka satu. Menurut Fadli, kondisi mata yang terbuka satu menandakan buah hatinya itu sedang menunggu keadilan. "Saat kain kafan dibuka, saya melihat mata bayiku satu masih terbuka. Itu menandakan dia sedang menunggu keadilan. Mudah-mudahan keadilan bisa ditegakkan dan hukum bisa tajam ke atas. Karena ini sudah jelas kelalaian," kata dia.

Fadly menilai, RS Bersalin Bunda tidak mengurus dua bayi kembarnya, hingga salah satu meninggal terpanggang. Dia menuntut, RS itu ditutup agar tidak ada kejadian serupa lagi. "Masa dokter RS Bersalin Bunda bilang luka bakar di punggung, leher, telinga dan kepalanya akibat virus. Itu namanya kurang ajar, karena sudah jelas luka yang ada di tubuh bayiku adalah luka bakar," kata dia.

"Termasuk istriku tidak diurus makannya dengan baik. Makanan yang diberikan banyak mengandung garam, padahal istriku tekanan darahnya lagi naik. Makanya sampai sekarang masih dirawat karena tensinya naik dan syok akibat bayi kami satu meninggal," sambungnya.

Mulyawati, nenek Fadhlan menambahkan, dia melihat perawat di RS Bersalin Bunda tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Para perawat kerap didapati hanya memainkan ponsel saat sedang bertugas. "Selama dirawat, kedua cucu kembarku, saya liat itu susternya hanya main BBM saja. Tidak dipedulikan, makanya terbakar," ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, Fadlam Khairy Al Faiq yang adalah satu dari bayi kembar prematur diduga terbakar dalam inkubator di RS tersebut. Dugaan itu terlihat dari tubuh sang bayi yang terdapat luka bakar di punggung.

Sebelumnya, Rafika melahirkan dua bayi kembar Fadlam Khairy Al Faiq seberat 1,7 kilogram dan Fayyadh Zafran Al-Faiq seberat 1,3 kilogram pada Selasa (21/10/2014) pukul 08.00 Wita. Kedua bayi tersebut langsung mendapat perawatan di dalam inkubator hingga Kamis (23/10/2014).(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved