Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Ahok Dibesarkan Keluarga Bugis

Ikrar Saudara Sedunia Seakhirat di Senayan

Cerita adanya orangtua angkat pria yang akrab disapa Ahok ini, diungkapkan sendiri di Balaikota Jakarta, Selasa (28/10/2014) lalu.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
Kompas.com
Basuki Tjahaja Purnama saat memakamkan ibu angkatnya Misribu Andi Baso Amier binti Acca (almarhum). 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Ternyata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (48), punya orangtua angkat asal Bugis dan Enrekang.

Cerita adanya orangtua angkat pria yang akrab disapa Ahok ini, diungkapkan sendiri di Balaikota Jakarta, Selasa (28/10/2014) lalu.

Ayah angkat Ahok adalah mendiang Andi Baso Amir dan ibunya Hj Masaribu ABA binti Acca (74).

Penelusuran pun dilakukan. Melalui jasa mantan Wali Kota Makassar Andi Herry Iskandar (2009-2010), Tribun berhasil mewawancarai salah satu saudara angkat Ahok, Andi Analta "Alla" Baso Amir (53).

Analta adalah putra bungsu pasangan Andi Baso Amir dan Hj Masaribu. Analta dua bersaudara, Nana Riwayatie, yang kini bermukim di Amerika Serikat.

Analta masih saudara sepupu Herry. Ayah Analta, bersaudara dengan Andi Iskandar, ayah Herry.

"Bulan ini, saya kehilangan tiga orang terdekat. Pertama Andi Onny, lalu Ibu Elly (istri Jenderal M Jusuf) dan Mami Masaribu itu di Jakarta," kata Herry usai menunaikan salat magrib di Masjid IMMIM Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Rabu (29/10/2014).

Mendiang Jenderal M Jusuf masih saudara kandung dengan ayah Herry dan ayah Alla. Sejak tahun 1975, Alla, kakaknya dan kedua orangtuanya, ikut menetap di Jl Bulutangkis, Kompleks Senayan, Jakarta Selatan.

Analta menikah  dengan penyanyi Trie "Iie" Utami, lalu cerai 1996. Sedangkan Nana, menikah dengan Hefli Budiarto, putra pejuang kemerdekaan, mantan menlu dan menteri infokom Indonesia (1956-1964), Dr Roeslan Abdul Gani.

Herry dan Ahok juga sempat datang saat  tantenya Hj Masaribu, dimakamkan di  Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat,  Jumat, 17 Oktober lalu.

Bagaimana ceritanya hingga Ahok punya  orangtua angkat dari Bugis?
"Itu kejadian tahun 1983 di rumah lama di Senayan," kata Alla, kepada Tribun. Diceritakan, di dekade awal 1970-an, mendiang ayah Ahok, Indra Tjahaja Purnama ((Zhong Kim Nam) dan ibunya Buniarti Ningsih (Bun Nen Caw), berteman dan pertemuan tanpa sengaja dengan Andi Baso Amier dan Masaribu.

Ayah Alla, setelah menjabat Bupati Bone era 1960an, lalu pindah ke Jakarta. Di sana dia menjadi pengurus teras persatuan tennis meja Indonesia dan dekat dengan banyak atlet pimpong yang memang kala itu, didominasi warga Tionghoa.
"Jadi, dulu, bapak saya itu kan berteman banyak sama orang Bugis. Mami Misribu juga orang Bugis. Bapak saya berteman sama suaminya, Andi Baso Amir," cerita Basuki, di Jakarta.

Lalu, Alla menceritakan, sekitar tahun 1983, setahun sebelum Andi Baso Amier, pindah ke Kompleks Kalibata Indah, ayah Ahok berasal dari Bangka-Belitung, sebuah pulau di timur Sumatera, mengucapkan sumpah dengan bangsawan asal Bugis. "Anakmu adalah anakku dan anakku adalah anakmu," begitu bunyi sumpah itu, seperti dikemukakan Andi Alla.

Menurut cerita Hajja Masaribu, kepada Alla, sumpah itu dengan cara menyatukan tiga tangan di ruang tengah rumah di Jl Bulutangis, Senayan. Tangan Mami saya (Masaribu), tangan Ayah dan ayahnya Ahok ditumpuk lalu berikrar, sehidup semati."

Ahok sendiri menggambarkan sumpah itu dengan kalimat. "Ikatan saudara sehidup sedunia-akhirat."
(BRRSAMBUNG/mahyuddin /thamzil thahir).()

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved