69 Tahun Indonesia dalam Feng Shui
Angka 69 pada usia Indonesia merdeka adalah angka yang tidak ada matinya bila dibolak-balik dari atas kebawa menjadi 6 dan dari bawa keatas menjadi 9
Penulis: Muh. David Aritanto | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muh David Aritanto
TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR -Budayawan Tionghoa yang juga seorang guru bahasa Tionghoa, Yonsi Lolo mengatakan, berdasarkan catatan sejumlah buku Feng Shui Tiongkok Kuno yang masih dipergunakan sepanjang masa hingga saat ini.
"Angka 69 pada usia Indonesia merdeka adalah angka yang tidak ada matinya bila dibolak-balik dari atas kebawa menjadi 6 dan dari bawa keatas menjadi 9," ujarnya di kediamannya di Jl Kumala Makassar Rabu, (12/8/2014)
Angka 6 dan 9, dua jenis angka yang menjadi satu kesatuan. Dan ini jangan dipandang secara kebetulan.Karena di dunia ini, tidak yang secara kebetulan tercipta. Semua kehendak Tuhan.
Alquran diturunkan dari langit berjumlah 6666 ayat. Dan Angka 69 jika dirapatkan, akan mirip sekali simbol keseimbangan dalam Feng Shui atau Ying dan Yang yang terdapat dalam lingkaran persegi Ba Kua (Pa' Kua).
Yonsi Lolo menambahkan, di dalam tuntunan petunjuk Feng Shui yang diciptakan oleh Seorang Bijak bernama Fu Xi yang bercikal bakal penemuannya diatas punggung seekor kura-kura kemudian memadukannya dengan sejumlah tulang hewan.
Misteri dibalik angka 69 yang dalam bahasa Tionghoanya tersebut Liu He Yi bermakna semua dapat dipersatukan didalam alam semesta. Sebagaimana langit dan bumi menjadi satu kesatuan. Tidak akan ada langit jika daratan tidak ada. Demikian juga sebaliknya.
Kedua sisi berbeda tetapi menjadi satu kesatuan yang saling mengontrol, saling menunjang dan saling mengimbangi.
Angka 6 bila dibalik akan menjadi angka 9. Sedang angka 9 adalah angka teringgi. Angka 9 banyak suku Tionghoa yang suka karena bermakna panjang umur dalam bahasa Tionghoa disebut Jiu Jiu. Bila angkanya didobel menjadi 99. Sedang sifat Tuhan yang ada dalam Alquran sebanyak 99 juga.
Angka 6 dan angka 9 adalah mengandung unsur energi keserasian, keseimbangan, saling mengontrol dan saling melengkapi, seperti positif (Yan) dan negatif (Ying). Negatifnya jangan dipandang buruk. Keseimbangan yang saling melengkapi. Ada lelaki karena ada wanita.
Ada langit karena ada bumi, ada matahari karena ada bulan. Semua lini kehidupan manusia yang tidak lepas kesatuan alam semesta yang didalam Alquran tersebut Rahmatan Al Amin, tidak dapat berjalan sendiri-sendiri seperti sepasang kaki.
"Maka di usia 69 ini adalah suatu tanda atau petunjuk untuk kita semakin mengedepan semangat persaudaraan, semangat persatuan dan kesatuan menuju Indonesia yang lebih baik," kata Yonsi Lolo. (*)