Pemilihan Rektor UIN Alauddin
Prof Azhar: Jaga Perdamaian di UIN Alauddin
Prof Azhar juga meminta kepada seluruh pihak di UIN Alauddin untuk mendengarkan hati nuraninya masing-masing.
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Anita Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Rektor UIN Alauddin, Prof Azhar Arsyad pun mengapresiasi jika ada sebuah upaya untuk memediasi dua kubu di UIN Alauddin untuk menyamakan pandangan dalam melihat polemik yang saat ini terjadi di UIN Alauddin.
"Dengan adanya pertemuan tersebut, saya berpesan jaga perdamaian di UIN Alauddin dengan turut menjaga kedamaian hati,"ujar Prof Azhar.
Prof Azhar juga meminta kepada seluruh pihak di UIN Alauddin untuk mendengarkan hati nuraninya masing-masing. Menurutnya, apa yang diyakini oleh hati nurani akan menuntun seseorang melihat apa yang benar dan apa yang salah.
Polemik di UIN Alauddin jelang pemilihan rektor UIN Alauddin berawal dari hilangnya lima nama guru besar sebagai anggota senat UIN Alauddin berdasarkan Surat Keputusan Rektor UIN Alauddin.
"Masalah ini tidak akan bisa diselesaikan dalam sebuah rapat senat, karena anggota senatnya saja bermasalah. Seharusnya, dengan adanya aturan dan surat edaran dari Dirjen Pendidikan Islam telah menjadi solusi atas masalah tersebut, hanya saja masih ada pihak yang belum memahami,"jelasnya.