Kisah Penggunting Kiswah Kabah
Duduk di Kelas Bisnis, Nurjannah Bersama Ali Mochtar Ngabalin
Dari Cengkareng, Nurjannah dengan pesawat GA0616 pukul 13.00 WIB dan tiba pukul 16;30 Wita.
Penulis: Mutmainnah | Editor: Thamzil Thahir

MAKASSAR, TRIBUN -- Nurjannah Binti Amin Sadjo (56), tersangka penggunting kain selimut (Kiswah) Ka'bah berangkat dari Terminal N King Abdul Aziz Jeddah pukul 19.30 wita.
Pesawat Garuda GA-0981. Bersama suaminya, dia tiba di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pukul 09;10 wita.
"Kami masukkan Ibu Haji di Lounge Garuda di Terminal Domestik, Cengkareng, selama 4 jam sebelum terbang ke Makassar," kata Nuluddin Alwi, Direktur Alfi Tour kepada wartawan di terminal Keberangkatan Bandara Hasanuddin.
Dari Cengkareng, Nurjannah dengan pesawat GA0616 pukul 13.00 WIB dan tiba pukul 16;30 Wita.
Dari pantauan Tribun, Nurjannah duduk di kelas bisnis. Dia dan suami turun, hanya diselingi 9 penumpang dengan mantan anggota Komisi I (pertahanan dan Luar negeri) DPR RI asal Sulsel, Ali Muchtar Ngabalin dan tamu khusus PT Angkasa Pura II asal Jepang.
"Kalau Garuda, 10 kursi pertama itu selalu kelas bisnis," kata seorang Baggage Crew Gareda di Bandara Hasanuddin.
Dari keterangan yang diperoleh Tribun, dari Staf KJRI Jeddah, M Jurman, sebelum terbang ke Indonesia, Nurjannah mndapat perawatan khusus di klink kesehatan di sekitar Palestine Road, Jeddah.
"Kita juga sempat belikan baju, sebab saat keluar dari penjara Tan'im, baju yang dipakai masih terusan hitam itu," katanya.