Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Penggunting Kiswah Kabah

Putri Nurjannah: Ibu Tak Sadar Saat Gunting Kiswah

Tidak pernah ibu itu bilang mau ambil (kiswa). Mungkin dosanya mau dicuci di sana. Ini cobaan. Ummi (ibu) kami orang baik, rajin salat

Editor: Thamzil Thahir
zoom-inlihat foto Putri Nurjannah: Ibu Tak Sadar Saat Gunting Kiswah
dok tribun-Timur/fb/fauzy_chusny
Nurjannah Binti Amin Sadjo (56) saat menjawab pertanyaan petugas KJRI Jeddah, Rabu (5/3/2014)

TIGA putri Nurjannah ditemui Tribun Timur di kediaman kedua Nurjannah, komplek Pondok Anna, di Desa Biring Kassi, Kecamatan Bungoro. Pangkep, Senin (3/3) siang.

Tribun beberapa jam sebelum menemui anggota rombongan umrah Nur Jannah,  Hajjah Bahriani (46) dan adik kandung Nur Jannah Purnama yang baru sehari tiba di rumahnya setelah dari Mekah.

Ketiga putri Nur Jannah, HR, AT, AN menyambut Tribun Timur bak berduka.  Ketiganya minta namanya diinisialkan demi menghindari persepsi negatif publik.

Mereka tak kuasa menahan tangis kala Tribun bercerita soal pemberitaan Ibu mereka. Mereka merasa malu atas pemberitaan Ibunya namun tidak menyalahkan Tribun dan yakin ibunya orang baik.

HR dengan air mata berlinang berulangkali mengaku heran jika ibunya tega menggunting kiswah ka'bah. Perempuan berkulit putih gemuk ini meyakini ibunya tidak dalam keadaan sadar jika berbuat demikian.

"Tidak pernah ibu itu bilang mau ambil (kiswa). Mungkin dosanya mau dicuci di sana, ini cobaan. Ummi (ibu) kami orang baik, rajin salat lima waktu, salat dhuha dan rajin membantu sesamanya di Pangkep," ungkap HR sembari mengusap air matanya.

Menurut HR selama di tanah suci, ia sering berkomunikasi dengan ibundanya melalui telepon selular Hj Purnama. Ia mengaku gembira beberapa hari sebelum ibu dan bapaknya batal kembali ke tanah air.

"Karena selama ini ibu pakai kursi roda tapi di mekah bisami berdiri salat, ada memang penyakit asam uratnya, tapi di sana bisa berdiri jalan. Tapi kenapa sampai di ka'bah kejadiannya seperti ini, padahal ibu kami baik sekali kasian,

Itulah kami berharap bantuan ta bagaimana ummi kami bisa kembali. Mohon Tribun beritakan dan pemerintah Indonesia bagaimana supaya ummi bisa kembali, maafkan ibu kami," pinta putri kelima Nur Jannah ini dengan suara terbata-bata berlinang air mata.

AN putri tertua Nur Jannah dengan raut serupa adiknya itu. Ibu dua anak ini menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan ibundanya. Ia meminta kepada raja Saudi agar memaklumi Nur Jannah.

"Kami yakin ibu kami tidak sadar. Ibu kami baik. Ibu kami tidak begitu kodong, ibu kami orang baik, selama ini selalu berpesan kepada kami agar menjaga salat lima waktu dan salat dhuha. Kami pemerintah di sana maafkan ibu kami dan lepaskan ibu kami kembali ke tanah air," ungkapnya.

AT menyambung perkataan saudaranya, bahwa Nur Jannah datang ke Mekah untuk ibadah, bukan untuk persugihan dengan menggunting kain kiswah Ka'bah.

"Ibu kami diuji di sana. Kami heran bisanya sampai di ka'bah begitu. Maafkanlah ibu kami, kami di sini meunggu ummi kembali. Mohon bantuan pemerintah Indonesia dan pemerintah Saudi agar ibu kami," katanya.

HR mengungkapkan, sebelum umrah, ibunya adalah orang yang suka bantu orang. Suka memberikan duit pinjaman demi membantu.
"Biar emasnya nasuruh orang jual untuk dipinjam uangnnya. Ibu kami suka membantu. Dan sekarang masih banyak uangnya yang belum dikembalikan orang yang pinjam," katanya sembari menitikkan air mata.

HR membantah jika perbuatan ibunya untuk persugihan,"ibu kami tidak begitu, tidak ada bilang persugihan. Ibu kami rajin salat dhuha, selalu menyuruh kami salat," tegasnya.

Tribun Timur menyampaikan kepada mereka, Nurjannah diberitakan menggunting kain kiswah sesuai informasi langsung dari Mekah. Termasuk dari Hj Bahriani dan H Alwi selaku pemilik travel yang membawa sekitar 80 jamaah, didalamnya termasuk Nur Jannah dan Hj Purnama. (ilham mangenre)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved