Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Impor Daging Sapi

Ollong: Saya Pengusaha Juga Makelar

"Saya makelar, calo saja. Ya apa saja. Saya pernah punya EO, sudah nggak ada," jelas Fathanah.

Penulis: Mansur AM | Editor: Ina Maharani
zoom-inlihat foto Ollong: Saya Pengusaha Juga Makelar
dok tribunnews
Ahmad Ollong Fathanah saat bersaksi di Pengadilan dalam kasus suap sapi Impor Kamis (17/5/2013)

Laporan: Mansur Amirullah / Tribun Timur

AHMAD "Ollong" Fathanah adalah pria kelahiran Makassar. Sejumlah rekan pesantrennya di Makassar, menyebut Ollong santri yang royal. "Bukan Ollong kalau tak royal, dia baik ke teman tapi juga nakal," kata Mustafa Irate, salah satu adik angkatan Ollong di Pondok pesantren IMMIM Putra di awal dekade 1980-an.

Tamsil Linrung, anggota Fraksi PKS di DPR RI, mengenal Ollong dan keluarganya. "Saya tahu dia, memang agak nakal untuk ukuran anak santri," kata Tamsil.

Bahkan, Ollong pernah dikeluarkan dari pesantren IMMIM langsung oleh bapaknya. "Ollong itu anak saya, tapi saya juga mau bilang saya keluarkan dia dari IMMIM," begitu kata  mendiang ayahnya, seperti dilansir Tamsil.

Sebelum di IMMIM, Ollong pernah nyantri di Ponpes Gontor, Ponorogo, Jatim. Di sinilah ia kenalan dengan Lutfhi Hasan Ishaq, mantan Presiden DPP PKS, yang juga jadi tersangka dalam kasus impor daging sapi oleh KPK.

M Lutfhi, warga kelurahan Maloku Makassar salah seorang santri senior Ollong di Gontor, juga mengenang Ollong sebagai, santri yang nekat.

"Dia dipanggil Ollong karena bolong (hitam), dan berani," kata Lutfhi yang pernah jadi staf Tata Usaha di SMA 2 Makassar.

Ollong adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Ia putra mendiang pendiri Pondok pesantren IMMIM Makassar, KH M Fadli Lurang.

Dalam daftar 45 transaksi keuangan di Bank Mandiri dan BCA yang diduga merupakan data bocoran PPATK dan KPK,  ternyata  Ollong juga pernah perntarsfer uang ke seorang pria bernama Amel Fadly.

"Amel itu adik kandunnya, Kak Ollong. Saya satu almamater di SMA Kartika Chandra Kirana," kata seorang anggota DPRD di Makassar, kepada Tribun kemarin.

Amel adalah Direktur CV Dana. Dia mendapat transferan uang Rp 1,271 Miliar dari Bank Mandiri, sebanyak dua kali. Periode transfer 1 Januari 2011-1 Februari 2013

Ahmad Fathanah saat bersaksi di persidangan KPK, akhir pekan lalu,  mengaku sebagai pengusaha yang terbilang. Dia juga mengaku royal kepada beberapa perempuan. Namun, ada beberapa urusan utang yang belum dia selesaikan.

Dalam kesaksiaannya di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Jumat (17/5/2013), Fathanah dicecar oleh jaksa penuntut umum soal pekerjaannya. Dia mengaku sebagai seorang calo. Dia kerap ikut tender proyek, salah satunya di Kementan.

"Saya makelar, calo saja. Ya apa saja. Saya pernah punya EO, sudah nggak ada," jelas Fathanah.

Orang dekat mantan presiden PKS Luthfi Hasan ini juga punya sejumlah aset yang cukup mahal. Sebut saja beberapa mobil mewah yang sudah disita KPK, seperti FJ Cruiser, lalu rumah di Depok yang ditaksir bernilai miliran rupiah. (tribunnews/cr3/sur)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved