Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Reporter

Panen Buah Naga di Gowa

Laporan: M Dahlan Abubakar, Humas Unhas Melaporkan dari Palangga Gowa

Penulis: Suryana Anas | Editor: Ina Maharani
zoom-inlihat foto Panen Buah Naga di Gowa
dok tribun
Wartawan Senior Sulsel
 

Laporan: M Dahlan Abubakar, Humas Unhas Melaporkan dari Palangga Gowa

TRIBUN-TIMUR.COM -- Senin dan Selasa (12-13/3), Kebun Buah Bosowa di Palangga Kabupaten Gowa memanen buah naga. Buah tanaman yang mulai dipanen perdana hampir dua tahun silam itu, kini dikembangkan bersama 38 varietas tanaman hortikultural lainnya pada areal seluas 21 hektar milik H.M.Aksa Mahmud.

Di sebelah kiri jalan, tepat pada patok KM 15 dari Sungguminasa Gowa, di situlah Kebun Bosowa yang ditangani Sumitro, selaku Direktur Kebun Buah Bosowa berada.

Dulu, lahan ini merupakan pabrik batu (krusel) PT Bosowa. Tanah ini tergolong kritis, meski letaknya sekitar 500 m dari bibir Sungai Jeneberang. Sekitar Februari 2007, Aksa Mahmud saat itu menjabat Wakil Ketua MPR RI, memboyong 20 stek bibit buah naga dari Sabah Malaysia.

Bibit sepanjang 25 cm ini sempat membingungkan. Sumitro, 43, alumni Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia (UMI) tahun 1991 yang dipanggil Aksa Mahmud menanam bibit tersebut ditanam di bawah pohon mangga di dekat rumahnya.

"Saya bingung, untuk apa tanaman kaktus ini. Saya juga tak tahu bagaimana cara menanamnya," ujar Sumitro.

Mengetahui kebingungan Sumitro menanam bibit asing itu, Aksa pun memutuskan dia harus pergi "sekolah" buah naga di negeri jiran Sabah, Malaysia, selama sebulan. Rupanya, sang "bos" belum puas dengan hanya mengirim Sumitro ke luar negeri. Selama sebulan lagi, sang direktur perkebunan ini harus berguru lagi di Pasuruan dengan "kurikulum" yang sama, buah naga.

Di Pasuruan, Sumutro tidak hanya belajar, tetapi langsung mengorder bibit 1.800 stek untuk 2.600 tiang. Setelah kembali ke Makassar memboyong serta bibit, dia kembali disuruh ‘berguru’ ke Kulonprogo, pada kebun buah naga milik Kasijo selama sebulan. Tak cukup sampai di situ, Sumitro masih diminta terbang berguru lagi ke Bali selama dua minggu.

Setelah penanaman awal itu pada tahun 2007, setahun berikutnya, Buah Naga mulai berproduksi. Sebab, tanaman ini bisa beproduksi delapan bulan setelah ditanam. Produksinya dari tahun ke tahun terus meningkat, karena selain cabang buah bertambah, juga cabang produksi yang berbuah  meningkat.

Sumitro belum puas dengan hanya 13 buah per tiang buah naga yang diproduksinya, Ia selalu mencari tahu bagaimana cara meningkatkan produksi buah naga menjadi 30 buah per tiang. Menurut Sumitro, kuncinya kemungkinan besar pada teknik penggunaan pupuk kandang yang dinilainya masih penuh "misteri".

Dalam dua hari terakhir ini, Sumitro memanen sedikitnya 1.700 biji buah naga. Dan, panen akan terus berlangsung sepanjang hari selama musim hujan ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved