Profil Abraham Samad
Suka Berkelahi, Abraham 3 Kali Pindah SMP (2)
Waktu Abraham lahir, menurut ibu, bapak lagi membaca buku karya Abraham Lincoln
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ridwan Putra
ABRAHAM SAMAD terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015. Dia sendiri dan keluarganya tak menyangka amanat besar ini akan dibebankan kepadanya.
"Saya sampai mencubit dada saya sendiri, ketika DPR memilih saya, jangan-jangan ini hanya mimpi," kata Abraham, sesaat setelah terpilih, Jumat (2/12/2011).
Di mata saudaranya, lelaki yang akrab disapa Openg ini, adalah anak lelaki yang keras kepala, dan bersikikuh jika punya keinginan, Pokoknya, ngotot deh.
Abraham, adalah anak kelima dari enam bersaudara. "Kini hanya lima, kakak Openg yang perempuan meninggal," kata Imrad Samad, kakak kedua Abraham yang kini Camat Rappocini, Makassar.
Kakak pertamanya bernama Wahyuningsih (50). Tiga saudara Abraham lainnya, bekerja di TVRI, termasuk, Lili Andriani Samad, yang meninggal beberapa tahun lalu.
Satu kakaknya, Elli Patiuleng Samad (46) kini bekerja di TVRI Jakarta, Adik bungsunya, Ivan Samad hingga saat ini menjadi kameramen di TVRI Sulsel. "Dulu ibu itu pegawai departemen penerangan," ujar Imran.
Ayah Abraham, adalah tentara Pejuang. Almarhum Kapten Andi Samad tugas di Corps Polisi Militer (CPM). "Kami selalu diceritakan, almarhum bapak itu dulu mengawal Bung Karno saat di Makassar, tapi bapak lalu jadi pindah haluan pedagang," ujarnya.
Nama Abraham adalah pemberian bapaknya. Di tahun 1960-an, sang ayah sering membaca berita, kiprah, buku, dan pemikiran Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat. "Ibu cerita, waktu Abraham lahir, bapak lagi membaca buku karya Abraham Lincoln."
Diceritakan, saat proses pemilihan di DPR, ibu Hajjah Sitti Maryam terus memegang tasbih di rumah. "Semanjak proses seleksi setahu saya ibu di rumah terus salat tahajjud, berpuasa dan mendoakan anaknya. Openg itu, memang paling dekat dan amat perhatian dengan ibu," kata Imran.
Openg tamat sekolah dasar di SD 129 KunjungMae, di Jl Mappanyukki. "Kalau SMP-nya, Openg pindah-pindah, seingat ku tiga kali urus surat pindah, sampai dia tamat di SMP Katolik Sulaiman di Jl Batu Putih," kata Imran.
Kenakalan membuatnya terkenal di angkatannya. Solidaritas kepada sesama teman, dan tidak bisa melihat teman yang dianiaya, menjadi salah satu alasan kenapa Abraham tukang berkelahi. "Pokoknya nakal laki-laki." Muka Abraham, yang penuh bekas luka juga mengkonfirmasikan cerita ini.
Kebandelan Abraham berlanjut di SMA Katolik Cenderwasih. "Saya ingat betul, sebagai anak tertua laki-laki,. saya lah selalu yang datang memberikan jaminan ke wali kelas dan kepala sekolah bahwa Abraham ini harus tamat di satu sekolah, jangan seperti masa SMP." (thamzil thahir)