Citizen Reporter
Putra Sulsel Raih BJ Habibie Technology Award 2011
Dia adalah DR. Kaharuddin Djenod M.En, Direktur Utama PT. Terafulk Megantara Design
Penulis: Ridwan Putra | Editor: Ridwan Putra
PUTRA daerah Sulawesi Selatan menjadi pemenang BJ Habibie Technology Award 2011 Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award. Dia adalah DR. Kaharuddin Djenod M.En, Direktur Utama PT. Terafulk Megantara Design – sebuah perusahaan engineering dibidang desain dan konstruksi perkapalan.
Award itu adalah penghargaan dari BPPT yang diberikan kepada Pelaku Teknologi dalam dan luar negeri yang telah berjasa, berprestasi dan berdedikasi bagi kepentingan Bangsa dan Negara Indonesia melalui upaya Inovasi dalam karya Nyata Teknologi.
Penghargaan ini dilaksanakan setahun sekali. Nama Anugerah Penghargaan adalah Penghargaan Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie atau Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award. Nama ini diabadikan melalui nama pendiri BPPT dan Bapak Teknologi Indonesia Prof.Dr.Ing Bacharuddin Jusuf Habibie yang didedikasikan atas jasa-jasa beliau dalam upaya perintisan dan pengembangan teknologi di Indonesia.
Tahun 2011 BPPT menyelenggarakan BJHTA untuk yang keempat kalinya, pada tahun ini calon yang masuk sebanyak 9 orang setelah melalui penyaringan Tim Seleksi dan Tim Penilai maka pada Tanggal 18 Agustus 2011 Tim Penilai BJHTA 2011 menentukan penerima BJHTA -2011 dengan berdasarkan 5 Azas.
Penilaian dan 10 Kriteria Penilaian dan diputuskan bahwa penerimanya adalah Dr. Kaharuddin Djenod, M.Eng Bidang Teknologi Sistem Transportasi. Pada tahun ini acara penganugerahan penghargaan tersebut dilaksanakan di kantor BPPT – Jakarta (27/9).
Pada kesempatan tersebut, DR. Marzan A Iskandar, selaku Kepala BPPT menyatakan bahwa “Terafulk Megantara Design yang didirikan oleh DR. Kaharuddin Djenod ini merupakan tonggak sejarah bagi industri perkapalan di Indonesia, dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah Industri perkapalan Jepang, proses desain yang merupakan proses hulu dari rangkaian proses pembangunan kapal, dipercayakan pada sebuah perusahaan milik putra bangsa Indonesia”.
DR. Kaharuddin Djenod M.Eng, yang juga merupakan putra daerah Sulawesi Selatan ini mendirikan Terafulk Megantara Design (TMD) sejak 2005 dan hingga kini Terafulk sendiri telah berkembang sangat pesat dengan rata – rata order design kapal hingga 25 - 30 Unit per tahun yang pesanannya berasal dari beberapa galangan kapal terkemuka di Jepang seperti Shin Kurushima Dockyard, Mitsubishi Heavy Industry dan Sasebo Shipyard.
Diawaki oleh engineer muda dengan kisaran usia 25-30 tahun, Terafulk mengembangkan bisnis di bidang perkapalan ini dengan terus – menerus melakukan berbagai upaya dibidang riset dan pengembangan yang berorientasi pada inovasi di bidang teknologi perkapalan hal ini ditunjang oleh berbagai kegiatan penjaminan mutu seperti dengan program pertukaran engineer baik dari Indonesia maupun dari galangan kapal Jepang. Sejak didirikan hingga kini, secara teratur Terafulk secara berkala mengirimkan engineer nya ke Jepang dan sebaliknya dari Jepang melakukan hal yang sama.
Menurut Kaharuddin, hal ini mendukung proses transfer teknologi dan pengetahuan yang selama ini banyak dikuasai oleh Jepang. Guna memperlancar proses tersebut, seluruh engineer di Terafulk mendapatkan kursus gratis bahasa Jepang, sehingga dengan demikian dapat memperlancar proses komunikasi dengan galangan kapal Jepang.
Tidak hanya berhenti di satu usaha saja, Terafulk mengembangkan kepak bisnisnya dibidang perkapalan dengan didirikan beberapa unit bisnis yang bergerak dibidang Engineering, IT, General Trading, Pelayaran hingga Galangan Pembangunan Kapal yang diberi nama PT. Terafulk Hydrocraft Indonesia yang didirikan di Gresik.
Galangan ini dibangun dengan spesialisasi dibidang kapal berteknologi khusus untuk Industri Migas.
Salah satu project kapal yang baru saja diluncurkan adalah kapal alumunium Crewboat dengan panjang 30 M dengan nama “Tunas Terafulk 1” yang kini melayani charter pelayaran dalam negeri untuk industry migas.
Kapal ini memiliki nilai yang special karena untuk kapal sejenis ini merupakan kapal pertama di Indonesia yang keseluruhan proses desain, fabrikasi hingga pengoperasiannya dilaksanakan oleh perusahaan milik putra bangsa Indonesia. Hal ini tentunya menjawab kekhawatiran banyak pihak yang menganggap Indonesia belum mampu menciptakan produk teknologi yang menunjang industry migas di Indonesia.
“Penghargaan BJ. Habibie award ini merupakan sentilan bagi kami untuk lebih khususnya untuk lebih banyak belajar lagi, dan bekerja lebih keras lagi bagi bangsa Indonesia yang merupakan bangsa Maritim terbesar di dunia” demikian papar Kaharuddin dalam pidato penerimaan penghargaan tersebut.
Hadir dalam acara tersebut Duta Besar Jepang untuk Indonesia, First Secretary of Singapore Embassy, juga beberapa Pejabat dari Kementrian Riset dan Teknologi RI, serta pelaku bisnis industri maritim Nasional. Sebagai penutup acara, sebuah plakat bertuliskan nama penerima anugerah BJHTA tahun 2011 dipajang di wall of fame yang terletak dalam kantor BPPT Jakarta.(*)
Lingkup penghargaan meliputi 6 Kelompok yang terdiri dari 14 bidang Teknologi sebagai berikut :
1. Kelompok I (TAB)
a. Teknologi Pangan
b. Teknologi Kesehatan
2. Kelompok II (TIEM)
a. Bidang Teknoloi Energi untuk Kelistrikan
b. Bidang Teknologi Energi untuk Bahan bakar
c. Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
3. Kelompok III (TIRBR)
a. Bidang Teknologi Sistem Tranportasi
b. Bidang Teknologi Hankam Militer
c. Bidang Teknologi Hankam Nir Militer
4. Kelompok IV (PKT)
a. Bidang Teknologi Material
b. Bidang Teknologi Manufaktur
5. Kelompok V (TPSA)
a. Bidang Teknologi lingkungan dan Kebumian
6. Kelompok VI (SETAMA)
a. Bidang Bisnis Teknologi
b. Bidang Kebijakan Teknologi
c. Pengembangan Sistem Perekayasaan