Aditya Wijaya Calon Wakil Makassar Ke Arsenal
Aditya Wijaya Calon Wakil Makassar Ke Arsenal
Penulis: CitizenReporter | Editor: Muh. Irham
Aditya terpilih bersama tiga rekan lainnya, Melky Pekey, Al Ghazali dan Muhammad Tegar setelah melalui proses audisi di Makassar dalam sebuah program, Tunas Garuda, untuk mencari bibit- bibit muda berbakat sepakbola.
"Awalnya saya mengikuti seleksi di Stadion Mattoanging dua bulan lalu bersama sekitar seribu peserta. Saya sempat mengikuti seleksi sebanyak dua kali dan kemudian menjadi juara dua terbaik," kata Aditya kepada Tribunnews, Jumat (23/9).
Selanjutnya keempat utusan terbaik dari Makassar ini akan dibawa ke Jakarta ke Arsenal Football Scholl di Ciputat, Jakarta Selatan, untuk kemudian bersaing dengan 36 orang peserta terbaik yang dipilih dari sembilan daerah besar di Indonesia.
Dari 38 peserta ini akan dikerucutkan menjadi 18 pemain yang kemudian berhak mengikuti pelatihan di markas tim Gudang Peluru Arsenal di Stadion Emirates, London, Inggris."Besok (hari ini) saya berangkat ke Jakarta untuk ikut lagi seleksi selama dua minggu," ujar Aditya.
Aditya menjelaskan tidak mudah untuk bisa lolos seleksi melewati saingan-saingan berbakat yang ada di Makassar. Awalnya pelajar berusia 15 tahun ini sempat minder karena melihat banyaknya pemain-pemain berbakat yang ada di Makassar.
"Saya sendiri sempat kaget dan tidak percaya saat dinyatakan lolos. Pada seleksi pertama sempat tidak percaya diri, tapi kemudian di seleksi tahap kedua, kepercayaan diri mulai muncul," kata Aditya yang mengaku bisa bermain di dua posisi, central back dan wing back tersebut.
Sosok Aditya Wijaya sebenarnya tidak begitu asing bagi penggila bola Makassar. Dia adalah adik kandung mantan pemain PSM Febrianto Wijaya yang kini menjadi salah satu pilar klub Indonesia Super League, Deltras Sidoarjo.
Aditya mengaku menekuni dunia mengolah si kulit bundar tidak terlepas dari peran sang kakak yang hingga kini masih melanglang buana ke beberap klub di Nusantara. Ia bahkan ingin mengikuti jejak sang kakak yang pernah menimba ilmu sepakbola di Akademi klub sepakbola Jerman, Stutgart.
"Cita-cita saya ingin menjadi seperti kak Febri. Saya banyak mendapat motivasi darinya dan sering dibimbing. Saya selalu dinasihati agar rajin berlatih bahkan kami sering latihan bareng. Kak Febri juga menyuruh saya rajin berdoa agar cita-cita itu tercapai," ujar Aditya.
Febrianto Wijaya pernah tercatat sebagai salah satu skuad PSM Makassar pada musim kompetisi 2008-2009. Karena saat itu lebih kalah bersaing dengan beberapa penyerang yang ada dalam skuad PSM terutama pemain asing, Febri kemudian memutuskan hijrah ke Papua dan Medan.
Musim lalu, pemuda keturunan warga Tionghoa Makassar tersebut melanjutkan kariernya bersama klub Liga Primer Indonesia, Medan Chief. Nah, saat berada di Medan itulah Aditya mengaku banyak mendapat bimbingan dari sang kakak.
"Saya pernah diajak latihan bersama kakak di Medan Chief. Kak Febri yang banyak menasihati dan membimbing saya agar bisa bermain bola dengan baik," ujar Aditya.
Baik Aditya maupun Febri sebenarnya berasal dari keluarga berada. Ayahnya Ilham Wijaya dan Wenny Wijaya adalah keluarga pengusaha sukses yang bergerak di bidang perhotelan baik di Makassar maupun di Mamuju, Sulawesi Barat.
Meski terkadang masa depan pemain sepakbola tidak menentu, namun Aditya mengaku selalu mendapat support dari kedua orang tuanya untuk menekuni hobinya."Awalnya orang tua sempat tidak mendukung tapi setelah saya lolos seleksi akhirnya beliau memberi support," katanya.
Aditya juga menjelaskan suksesnya lolos hingga ke Jakarta tidak terlepas dari dukungan guru dan teman-teman sekolahnya di SMA Rajawali."Saya berterima kasih sekali kepada guru dan teman- teman saya yang selalu memberi saya semangat selama seleksi," katanya.
Bercerita tentang posisi bermain yang bertolak belakang dengan posisi kakaknya, Aditya mengaku memiliki alasan khusus. Ia mengidolakan figur bek Barcelona Gerrard Pique yang kini namanya menjulang baik bersama tim Catalan maupun timnas Spanyol.
Dari segi postur tinggi badan setinggi 178 cm, Aditya memang pantas untuk menjadi seorang bek masa depan yang akan lahir dari Makassar."Saya menyukai Gerrard Pique dan berharap bisa menjadi sepertinya, makanya saya memilih posisi bek," katanya.(*/tribun-timur.com)