Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Saatnya Berburu Emas

Saatnya Berburu Emas

Editor: Muh. Irham
zoom-inlihat foto Saatnya Berburu Emas
shutterstock

"Kali ini, keadaan berbeda. Pasalnya, emas naik tidak hanya terhadap dollar AS tetapi juga terhadap semua mata uang," kata Jim Grant, editor pada Grant's Interes Rate Observer. "Emas resiprokal terhadap kepercayaan dunia dan bank-bank sentral," ujar Grant.

Harga emas mungkin akan terus naik hingga AS dan Eropa membenahi perekonomiannya. Grant memperkirakan pembenahan itu akan memakan waktu yang cukup lama. Dia juga memperkirakan inflasi yang saat ini rendah akan melaju sehingga mengikis nilai dollar AS dan membuat emas semakin menjadi pilihan investasi yang menarik.

Cetin Ciner, seorang profesor pada University of North Carolina-Wilmington, tidak sepakat dengan hal itu. Dia mengatakan, harga emas sudah mencapai puncak dan orang yang membeli emas sekarang hanyalah hendak mengejar kenaikan harga saja. "Saya rasa ini akan seperti saham-saham dotcom," ujar Ciner.  

Emas tidak memiliki nilai intrinsik. Emas tidak menawarkan tingkat suku bunga seperti obligasi, atau mewakili nilai perusahaan seperti saham. Emas merupakan investasi spekulatif, Anda hanya dapat memperoleh manfaat ketika nilainya naik.

Sharlett Wilkinson Buckner dari Humble, Texas, menjual gelang tua, cincin dan kalungnya, baru-baru ini. Dia melenggang dari toko dengan mengantungi uang sebeaar 1.070 dollar AS. Keesokan harinya, dia menjual gelang seharga 650 dollar AS. Bahkan ada tukang cukur yang menutup sementara kiosnya dengan mengantungkan tulisan: "TUTUP. KAMI MEMBELI EMAS".(*/tribun-timur.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved