Bahan Bakar Minyak
Pertamax Turun, Warga Masih Ogah Berpaling
Harga Pertamax Turun, Warga Masih Ogah Berpaling
"Penurunan harga ini belum bisa mendorong masyarakat, khususnya mobil produk diatas tahun 2005 untuntuk menggunakan pertamax," kata salah seorang pengguna BBM Muh Rusli di SPBU Jalan AP Pettarani, Makassar, Selasa (31/5/2011).
Perbedaan harga yang begitu mencolok antara Premium dengan Pertamax menyebabkan sebagian besar pengguna kendaraan roda empat masih enggan berpaling ke Pertamax. Saat ini, Premium masih pada harga Rp 4.500 per liter.
"Ini berbeda ketika harga pertamax masih Rp7.100 per liter, masyarakat masih mau menggunakan BBM nonsubsidi ini," katanya.
Hal senada dikemukakan pengendara roda empat Rasdiana di Makassar. Dia mengatakan, pemerintah harus mempertimbangkan untuk menurunkan lagi harga pertamax, sehingga bisa dijangkau kalangan menengah ke atas.
"Apabila harga masih di atas Rp9.000 per liter, pasti masih ada kecenderungan kembali menggunakan premium, karena harga lebih murah dan belum ada sanksi yang ditetapkan jika menggunakan premium," katanya kepada Antara.
Menanggapi enggannya masyarakat menggunakan pertamax, diakui salah seorang staf SPBU di Jalan AP Pettarani, Makassar Nur Wahidah.
Dia mengatakan, satu stasiun pengisian untuk pertamax, ketika harganya masih Rp7.100 per liter biasanya hanya dua hingga tiga hari sudah habis.
Namun ketika harganya naik menjadi Rp9.650 per liter, kemudian turun menjadi Rp9.300 per liter, dengan kapasitas yang sama stasiun pengisian pertamax milik H Rahim ini baru habis dalam seminggu.(*)