PSM Lebih Cocok Main Malam
PSM Makassar sukses menundukkan lawannya Medan Chiefs dengan skor 2-1
Editor:
syakin
Makassar, Tribun - PSM Makassar sukses menundukkan lawannya Medan Chiefs dengan skor 2-1 pada pertandingan lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI), di Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, Sabtu (12/3) tadi malam.
Dua gol kemenangan PSM semuanya diborong dicetak gelandang Srecko Mitrovich pada menit ke-43 dan menit 76. Sedangkan tim tamu sempat mengejutkan dengan mencetak gol cepat pada menit ke-2 memanfaatkan umpan silang Irvin Museng.
Salah satu faktor yang membuat PSM bisa memetik kemenangan penting adalah untuk kali pertama pasukan Ayam Jantan dari Timur bermain malam hari. Sebelumnya, pada tiga laga kandang, PSM selalu main sore.
Managing Director PSM, Husain Abdullah, tak menampik hal tersebut. Menurutnya, main malam membawa kondisi pertandingan berbeda. Terutama kondisi cuaca yang lebih sejuk, membuat fisik para pemain PSM terjaga.
"Main malam memberi andil pada kemenangan ini. Yang jelas, kondisi fisik para pemain sangat bagus pada malam ini. Tak seperti di partai kandang sebelumnya. Mungkin main sore juga membuat fisik cepat terkuras karena cuaca panas," kata Husain seusai pertandingan.
Selain itu, faktor kemenangan lain disebut Husain adalah lawan PSM. Sudah seringkalai PSM mampu bermain bagus jika lawan yang dihadapai juga bermain sangat bagus. Hal itulah yang membuat mereka termotivasi.
"Saya melihat, penampilan pemain menanjak juga karena faktor tim lawan. Medan Chiefs memiliki materi yang sangat bagus. Bahkan pada laga ini ia mampu menyulitkan kami dibabak pertama. Terutama dengan gol cepatnya," tambah Husain.
Melihat hasil ini, Husain pun menyatakan akan terus mengusulkan laga kandang PSM bakal dihelat malam hari. Selain itu, juga untuk emnambah animo penonton. Sebab, kalau main malam, lebih banyak suporter dan penonton bisa hadir ke stadion.
Tambahan tiga poin ini membuat PSM naik ke urutan keenam klasemen sementara dengan nilai 13. Andi Oddang dkk menggeser posisi Batavia Union dengn nilai sama tapi unggul selisih gol lebih baik.
Gol Cepat
Sementara itu, pelatih PSM, Wilhelmus (Wim) Rijsbergen, tak bisa menyembunyikan kepuasaannya. Pada jumpa pers setelah pertandingan, Wim senang dengan penampilan anak buahnya yang bermain agresif dan ngotot di babak kedua.
Apalagi PSM sempat kebobolan lebih dulu. Wim menyebut timnya bisa bangkit setelah tertinggal 0-1 karena termotivasi untuk terus menang.
"Kami kaget waktu kebobolan di menit kedua. Saat ada bola diagonal ke Irvin lalu diahiri upan silang yang mampu disambut Syahril Ishak. Saat itu tim sedang bersiap, jadi belum ada konsentrasi," kata Wim.
Namun sejak itu, perlahan pemain bangkit dan berusaha meredam penguasaan bola Medan Chiefs. PSM bangkit setelah beberapa aksi Andi Oddang dan Marwan Syaedeh, nyaris menyamakan kedudukan.
"Setelah tertinggal kami membuat banyak peluang. Tapi dari tiga peluang tak mampu kami jadikan gol. Dan kami beruntung bisa mencetak gol penyama yang berikutnya membuat kami semakin termotivasi. Dan di babak kedua, semuanya menjadi milik kami," jelas Wim.
Kurang Beruntung
Dari kubu tim tamu, pelatih Jorg Peter, sangat kecewa dengan kekalahan timnya ini. Ia menyebut timnya kurang beruntung saja. Pasalnya di awal babak pertama Medan Chiefs memang membuat beberapa peluang.
"Kami bermain bagus saat awal-awal pertandingan. Kami mampu memanfaatkan kondisi tuan ruamh yang belum siap dengan gol cepat Syahril Ishak. Bahkan seandainya kami bisa mencetak gol dan kedudukan 2-0, maka kami bisa dapat poin," kata Jorg.
Cederanya striker utama Medan Chiefs, Bryan Bradd diakui Jorg membuat problem di lini depan. "Setelah kami kehilangan penyerang utama, membuat kita gagal mengkonversi banyak gol," tambahnya.
Walau begitu, Jorg mengakui jika PSM memang bermain bagus di babak kedua. Bahkan ia tak menduga jika tuan rumah mampu membalikkan keadaan.
"Di babak kedua PSM bermain sangat bagus. Tapi kami dapat peluang bagus. Sayang gagal menjadi gol. Namun yang jelas kami berterimkasih dengan tim Makassar karena telah membuat pertandingan hebat malam ini," imbuhnya.
Kritik Wasit
Hanya saja Jorg Peter sangat geram dengan segenap keputusan wasit Viator Ambarita, yang memimpin pertandingan. Menurut Jorg, timnya sangat dirugikan dengan beberapa keputusan Viator.
"Kami mendapatkan 15 kartu kuning dan kartu merah dalam tiga pertandingan terakhir. Dan wasit yang memimpin adalah wasit ini (Viator). Selain itu, kami juga selalu diganjar offside setiap punya peluang," ujarnya.
Yang membuat pelatih kebangsaan Jerman ini makin geram adalah soal gol penyama PSM yang dnilainya offside.
"Gol waktu skor 1-1 dicetak saat posisi pemain PSM (Mitro) offside. Dan di babak kedua pemain kami banyak mendapat offside. Wasit ini banyak menbdapat protes dari banyak klub," pungkas pelatih yang 12 tahun menukangi klub Singapura ini.
Kubu PSM juga meradang dengan putusan wasit. Asisten Pelatih PSM, Liestiadi, yang menerjemahkan komentar WIM, menyebut jika banyak keputusan juga merugikan mereka. Termasuk penalti dan kartu kuning.
"Soal wasit, kami juga banyak dirugikan. Seharusnya ada penalti yang kami dapat. Tapi tidak diberikan. Namun saya tak terlalu menanggapi soal wasit," ujar Liestiadi menerjemahkan kalimat Wim.
Leistiadi sendiri menambahkan jika semua wasit di LPI masih perlu banyak belajar. Dan hal itu harus dimaklumi. "Karena itu, kritik ini memang wajar disampaikan kepada LPI agar memperbaki kualitas wasit," pungkasnya.
Setelah melawan Medan, PSM Makassar akan menjalani laga tandang ke Bogor. PSM bakal menantang tuan rumah Bogor Raya, Sabtu (19/3) mendatang.(mam/rif)
Dua gol kemenangan PSM semuanya diborong dicetak gelandang Srecko Mitrovich pada menit ke-43 dan menit 76. Sedangkan tim tamu sempat mengejutkan dengan mencetak gol cepat pada menit ke-2 memanfaatkan umpan silang Irvin Museng.
Salah satu faktor yang membuat PSM bisa memetik kemenangan penting adalah untuk kali pertama pasukan Ayam Jantan dari Timur bermain malam hari. Sebelumnya, pada tiga laga kandang, PSM selalu main sore.
Managing Director PSM, Husain Abdullah, tak menampik hal tersebut. Menurutnya, main malam membawa kondisi pertandingan berbeda. Terutama kondisi cuaca yang lebih sejuk, membuat fisik para pemain PSM terjaga.
"Main malam memberi andil pada kemenangan ini. Yang jelas, kondisi fisik para pemain sangat bagus pada malam ini. Tak seperti di partai kandang sebelumnya. Mungkin main sore juga membuat fisik cepat terkuras karena cuaca panas," kata Husain seusai pertandingan.
Selain itu, faktor kemenangan lain disebut Husain adalah lawan PSM. Sudah seringkalai PSM mampu bermain bagus jika lawan yang dihadapai juga bermain sangat bagus. Hal itulah yang membuat mereka termotivasi.
"Saya melihat, penampilan pemain menanjak juga karena faktor tim lawan. Medan Chiefs memiliki materi yang sangat bagus. Bahkan pada laga ini ia mampu menyulitkan kami dibabak pertama. Terutama dengan gol cepatnya," tambah Husain.
Melihat hasil ini, Husain pun menyatakan akan terus mengusulkan laga kandang PSM bakal dihelat malam hari. Selain itu, juga untuk emnambah animo penonton. Sebab, kalau main malam, lebih banyak suporter dan penonton bisa hadir ke stadion.
Tambahan tiga poin ini membuat PSM naik ke urutan keenam klasemen sementara dengan nilai 13. Andi Oddang dkk menggeser posisi Batavia Union dengn nilai sama tapi unggul selisih gol lebih baik.
Gol Cepat
Sementara itu, pelatih PSM, Wilhelmus (Wim) Rijsbergen, tak bisa menyembunyikan kepuasaannya. Pada jumpa pers setelah pertandingan, Wim senang dengan penampilan anak buahnya yang bermain agresif dan ngotot di babak kedua.
Apalagi PSM sempat kebobolan lebih dulu. Wim menyebut timnya bisa bangkit setelah tertinggal 0-1 karena termotivasi untuk terus menang.
"Kami kaget waktu kebobolan di menit kedua. Saat ada bola diagonal ke Irvin lalu diahiri upan silang yang mampu disambut Syahril Ishak. Saat itu tim sedang bersiap, jadi belum ada konsentrasi," kata Wim.
Namun sejak itu, perlahan pemain bangkit dan berusaha meredam penguasaan bola Medan Chiefs. PSM bangkit setelah beberapa aksi Andi Oddang dan Marwan Syaedeh, nyaris menyamakan kedudukan.
"Setelah tertinggal kami membuat banyak peluang. Tapi dari tiga peluang tak mampu kami jadikan gol. Dan kami beruntung bisa mencetak gol penyama yang berikutnya membuat kami semakin termotivasi. Dan di babak kedua, semuanya menjadi milik kami," jelas Wim.
Kurang Beruntung
Dari kubu tim tamu, pelatih Jorg Peter, sangat kecewa dengan kekalahan timnya ini. Ia menyebut timnya kurang beruntung saja. Pasalnya di awal babak pertama Medan Chiefs memang membuat beberapa peluang.
"Kami bermain bagus saat awal-awal pertandingan. Kami mampu memanfaatkan kondisi tuan ruamh yang belum siap dengan gol cepat Syahril Ishak. Bahkan seandainya kami bisa mencetak gol dan kedudukan 2-0, maka kami bisa dapat poin," kata Jorg.
Cederanya striker utama Medan Chiefs, Bryan Bradd diakui Jorg membuat problem di lini depan. "Setelah kami kehilangan penyerang utama, membuat kita gagal mengkonversi banyak gol," tambahnya.
Walau begitu, Jorg mengakui jika PSM memang bermain bagus di babak kedua. Bahkan ia tak menduga jika tuan rumah mampu membalikkan keadaan.
"Di babak kedua PSM bermain sangat bagus. Tapi kami dapat peluang bagus. Sayang gagal menjadi gol. Namun yang jelas kami berterimkasih dengan tim Makassar karena telah membuat pertandingan hebat malam ini," imbuhnya.
Kritik Wasit
Hanya saja Jorg Peter sangat geram dengan segenap keputusan wasit Viator Ambarita, yang memimpin pertandingan. Menurut Jorg, timnya sangat dirugikan dengan beberapa keputusan Viator.
"Kami mendapatkan 15 kartu kuning dan kartu merah dalam tiga pertandingan terakhir. Dan wasit yang memimpin adalah wasit ini (Viator). Selain itu, kami juga selalu diganjar offside setiap punya peluang," ujarnya.
Yang membuat pelatih kebangsaan Jerman ini makin geram adalah soal gol penyama PSM yang dnilainya offside.
"Gol waktu skor 1-1 dicetak saat posisi pemain PSM (Mitro) offside. Dan di babak kedua pemain kami banyak mendapat offside. Wasit ini banyak menbdapat protes dari banyak klub," pungkas pelatih yang 12 tahun menukangi klub Singapura ini.
Kubu PSM juga meradang dengan putusan wasit. Asisten Pelatih PSM, Liestiadi, yang menerjemahkan komentar WIM, menyebut jika banyak keputusan juga merugikan mereka. Termasuk penalti dan kartu kuning.
"Soal wasit, kami juga banyak dirugikan. Seharusnya ada penalti yang kami dapat. Tapi tidak diberikan. Namun saya tak terlalu menanggapi soal wasit," ujar Liestiadi menerjemahkan kalimat Wim.
Leistiadi sendiri menambahkan jika semua wasit di LPI masih perlu banyak belajar. Dan hal itu harus dimaklumi. "Karena itu, kritik ini memang wajar disampaikan kepada LPI agar memperbaki kualitas wasit," pungkasnya.
Setelah melawan Medan, PSM Makassar akan menjalani laga tandang ke Bogor. PSM bakal menantang tuan rumah Bogor Raya, Sabtu (19/3) mendatang.(mam/rif)
Berita Terkait