Piala FA
Final Dini MU vs Arsenal
Dua tim tradisional Inggris itu akan sepanggung di Stadion Old Trafford dalam laga bertajuk perempat final Piala FA, Sabtu (12/3).
MANCHESTER United dan Arsenal kembali terlibat duel panas di ranah sepakbola Inggris. Kali ini dua tim tradisional Inggris itu akan sepanggung di Stadion Old Trafford dalam laga bertajuk perempat final Piala FA, Sabtu (12/3).
Pertarungan dua raksasa Inggris itu layak disebut sebagai final dini di pentas FA. Bagaimana tidak, kedua tim merupakan langganan juara. MU mengoleksi 11 gelar, hanya unggul satu gelar dari The Gunners.
Yang juga menarik, kedua tim sudah cukup lama tak menjuarai turnamen tertua di dunia ini. MU terakhir kali menjuarai FA pada 2004 silam. Setelah itu Setan Merah mentok di final saat ditundukkan Chelsea pada 2007.
Adapun Arsenal terakhir merasakannya pada tahun 2005, yang sekaligus kemudian menjadi gelar terakhir klub London utara ini di semua kompetisi.
Karena itulah, kedua tim bertekad memenangi laga prestisius ini untuk menuju semifinal dan membuka peluang juara. Mereka ingin tampil pada final di Wembley untuk mengakhiri dahaga juara di FA.
"Ada hasrat besar di skuad MU yang belum memenangi Piala FA, jadi kami bertekad untuk melaju ke babak selanjutnya. Saya rasa ini juga yang dirasakan oleh seluruh pemain," kata gelandang MU, Michael Carrick, dilansir Manchester Evening News, Jumat (11/3).
Carrick pun menyadari skuad Arsenal juga memiliki hasrat sama. Karenanya ia sangat respek pada The Gunners meski baru saja terluka setelah tersingkir secara menyakitkan dari ajang Liga Champions.
"Arsenal tim yang penuh skill dan berbahaya. Mereka tidak akan mengubah permainannya siapa pun lawannya. Kami selalu memiliki pertandingan yang bagus melawan mereka dan laga pasti akan selalu ketat," ujar gelandang Timnas Inggris ini.
Pertemuan MU dan Arsenal di Piala FA semakin panas dengan kondisi kedua tim yang sama-sama sedang berpacu untuk meraih supremasi tertinggi kompetisi sepakbola Inggris, Premier League.
Arsenal saat ini menjadi pesaing terdekat MU di Premier League dengan selisih hanya tiga poin di klasemen sementara.
"Saya sudah bilang sejak awal musim, kami akan mengejar semua kompetisi. Kami masih punya dua lagi dan kami kehilangan satu di saat-saat terakhir. Kali ini kami takkan melepas kesempatan emas meski harus berhadapan dengan tim tangguh seperti MU," kata Manajer Arsenal, Arsene Wenger.
Tactical area yang akan disuguhkan dua manajer legendaris di masing-masing kubu dipastikan akan menjadi kunci kemenangan salah satu tim dengan kondisi tim yang masing-masing mengalami masalah cedera pemain.
Sir Alex Ferguson tak bisa memainkan Luis Nani, Anderson, dan Park Ji Sung yang mengalami cedera. Tapi Setan Merah mendapat tambahan amunisi dengan kembalinya Antonio Valencia, winger andalan yang absen sejak September lalu akibat cedera.
Lini belakang MU juga mendapat jaminan kokoh dengan membaiknya kondisi Rio Ferdinand, serta Nemanja Vidic yang sudah bisa kembali bermain setelah bebas dari sanksi kartu. Sementara Wenger harus kehilangan Kapten Cesc Fabregas, yang menjadi jantung permainan The Gunners akibat cederanya kambuh lagi. Ini diperparah lagi dengan absennya Theo Walcott, Alex Song, dan cedera jari kiper Wojciech Szczesny.
Dalam kondisi seperti ini, Ferguson diprediksi akan kembali mengandalkan Valencia untuk menambah daya dobrak lini serang.
Mereka juga akan mencoba sistem serangan balik untuk mengimbangi pola ofensif Arsenal yang biasa bermain dengan ball posession.
Untuk mengantisipasi serangan sayap dari Valencia ataupun Ryan Giggs, Wenger diprediksi akan mem-back up Gael Clichy dengan Samir Nasri.
Sebaliknya untuk meredam kecepatan Nasri yang biasa melakukan penetrasi, Ferguson bisa mengandalkan Darren Fletcher dari sisi kanan. MU juga akan bermain melebar untuk memancing Nasri keluar hingga pertahanan Arsenal terbuka.
Andrey Arshavin juga akan menjadi elemen penting dil ini tengah Arsenal untuk membangun serangan. Winger asal Rusia itu akan mendukung striker Robin van Persie yang kemungkinan akan dijadikan target man.
Absennya Fabregas membuat peran Jack Wilshere dan Abou Diaby sangat krusial. Dua gelandang ini memiliki tugas berat bersaing dengan gelandang-gelandang cerdik MU.
Sayangnya Arsenal tidak punya rekor bagus saat menyambangi markas MU. Semenjak menang 1-0 dalam lawatannya ke Old Trafford di Liga Primer pada 17 September 2006 silam, Arsenal belum pernah mampu menang lagi di Theatre of Dreams.
Sejak itu enam partai sudah berlangsung antara MU dengan Arsenal di Old Trafford. Lima kemenangan sukses diraih Setan Merah, yakni tiga partai di liga dan dua lainnya masing-masing di Liga Champions dan Piala FA.
Dari total 11 pertemuan terakhir MU kontra Arsenal di semua kompetisi, Arsenal hanya mampu memenangi lima laga.
Dengan kondisi mental tim yang sama-sama compang-camping akibat kekalahan sebelumnya di partai besar, kedua tim akan berusaha mencari momentum kebangkitan di laga panas ini.(Tribunnews/cen)
Pertarungan dua raksasa Inggris itu layak disebut sebagai final dini di pentas FA. Bagaimana tidak, kedua tim merupakan langganan juara. MU mengoleksi 11 gelar, hanya unggul satu gelar dari The Gunners.
Yang juga menarik, kedua tim sudah cukup lama tak menjuarai turnamen tertua di dunia ini. MU terakhir kali menjuarai FA pada 2004 silam. Setelah itu Setan Merah mentok di final saat ditundukkan Chelsea pada 2007.
Adapun Arsenal terakhir merasakannya pada tahun 2005, yang sekaligus kemudian menjadi gelar terakhir klub London utara ini di semua kompetisi.
Karena itulah, kedua tim bertekad memenangi laga prestisius ini untuk menuju semifinal dan membuka peluang juara. Mereka ingin tampil pada final di Wembley untuk mengakhiri dahaga juara di FA.
"Ada hasrat besar di skuad MU yang belum memenangi Piala FA, jadi kami bertekad untuk melaju ke babak selanjutnya. Saya rasa ini juga yang dirasakan oleh seluruh pemain," kata gelandang MU, Michael Carrick, dilansir Manchester Evening News, Jumat (11/3).
Carrick pun menyadari skuad Arsenal juga memiliki hasrat sama. Karenanya ia sangat respek pada The Gunners meski baru saja terluka setelah tersingkir secara menyakitkan dari ajang Liga Champions.
"Arsenal tim yang penuh skill dan berbahaya. Mereka tidak akan mengubah permainannya siapa pun lawannya. Kami selalu memiliki pertandingan yang bagus melawan mereka dan laga pasti akan selalu ketat," ujar gelandang Timnas Inggris ini.
Pertemuan MU dan Arsenal di Piala FA semakin panas dengan kondisi kedua tim yang sama-sama sedang berpacu untuk meraih supremasi tertinggi kompetisi sepakbola Inggris, Premier League.
Arsenal saat ini menjadi pesaing terdekat MU di Premier League dengan selisih hanya tiga poin di klasemen sementara.
"Saya sudah bilang sejak awal musim, kami akan mengejar semua kompetisi. Kami masih punya dua lagi dan kami kehilangan satu di saat-saat terakhir. Kali ini kami takkan melepas kesempatan emas meski harus berhadapan dengan tim tangguh seperti MU," kata Manajer Arsenal, Arsene Wenger.
Tactical area yang akan disuguhkan dua manajer legendaris di masing-masing kubu dipastikan akan menjadi kunci kemenangan salah satu tim dengan kondisi tim yang masing-masing mengalami masalah cedera pemain.
Sir Alex Ferguson tak bisa memainkan Luis Nani, Anderson, dan Park Ji Sung yang mengalami cedera. Tapi Setan Merah mendapat tambahan amunisi dengan kembalinya Antonio Valencia, winger andalan yang absen sejak September lalu akibat cedera.
Lini belakang MU juga mendapat jaminan kokoh dengan membaiknya kondisi Rio Ferdinand, serta Nemanja Vidic yang sudah bisa kembali bermain setelah bebas dari sanksi kartu. Sementara Wenger harus kehilangan Kapten Cesc Fabregas, yang menjadi jantung permainan The Gunners akibat cederanya kambuh lagi. Ini diperparah lagi dengan absennya Theo Walcott, Alex Song, dan cedera jari kiper Wojciech Szczesny.
Dalam kondisi seperti ini, Ferguson diprediksi akan kembali mengandalkan Valencia untuk menambah daya dobrak lini serang.
Mereka juga akan mencoba sistem serangan balik untuk mengimbangi pola ofensif Arsenal yang biasa bermain dengan ball posession.
Untuk mengantisipasi serangan sayap dari Valencia ataupun Ryan Giggs, Wenger diprediksi akan mem-back up Gael Clichy dengan Samir Nasri.
Sebaliknya untuk meredam kecepatan Nasri yang biasa melakukan penetrasi, Ferguson bisa mengandalkan Darren Fletcher dari sisi kanan. MU juga akan bermain melebar untuk memancing Nasri keluar hingga pertahanan Arsenal terbuka.
Andrey Arshavin juga akan menjadi elemen penting dil ini tengah Arsenal untuk membangun serangan. Winger asal Rusia itu akan mendukung striker Robin van Persie yang kemungkinan akan dijadikan target man.
Absennya Fabregas membuat peran Jack Wilshere dan Abou Diaby sangat krusial. Dua gelandang ini memiliki tugas berat bersaing dengan gelandang-gelandang cerdik MU.
Sayangnya Arsenal tidak punya rekor bagus saat menyambangi markas MU. Semenjak menang 1-0 dalam lawatannya ke Old Trafford di Liga Primer pada 17 September 2006 silam, Arsenal belum pernah mampu menang lagi di Theatre of Dreams.
Sejak itu enam partai sudah berlangsung antara MU dengan Arsenal di Old Trafford. Lima kemenangan sukses diraih Setan Merah, yakni tiga partai di liga dan dua lainnya masing-masing di Liga Champions dan Piala FA.
Dari total 11 pertemuan terakhir MU kontra Arsenal di semua kompetisi, Arsenal hanya mampu memenangi lima laga.
Dengan kondisi mental tim yang sama-sama compang-camping akibat kekalahan sebelumnya di partai besar, kedua tim akan berusaha mencari momentum kebangkitan di laga panas ini.(Tribunnews/cen)
Berita Terkait