Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Robben-Ribery Versus Eto'o-Sneijder

Inter Milan mengalami penurunan drastis di Liga Champions setelah menjadi juara musim lalu.

Penulis: syakin | Editor: syakin

Inter Milan mengalami penurunan drastis di Liga Champions setelah menjadi juara musim lalu. I Nerazzurri mengakhiri penyisihan Grup A di posisi runner up di bawah Tottenham Hotspur dengan tiga kali kemenangan, sekali seri, dan dua kali kalah.

Posisi runner up itu yang menyebabkan Inter langsung bertemu dengan raksasa Jerman, Bayern Muenchen, pada babak 16 besar. Inter akan menjamu Muenchen pada Leg pertama di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Kamis (24/2) dinihari.

Laga ini adalah ulangan partai final musim lalu. Saat itu Inter memecundangi Muenchen  2-0 sekaligus mengakhiri penantian panjang selama 45 tahun untuk menjadi juara Champions.
Kalah di partai final tentu masih menyisakan dendam di kubu Muenchen. Hal inilah yang menjadi perhatian sekaligus kewaspadaan kubu Inter.
"Muenchen pasti akan lebih termotivasi karena mereka ingin membalas dendam. Pikiran kami langsung tertuju ke Madrid (tempat final musim lalu). Tapi, kami tahu ini adalah pertandingan yang berbeda dari yang sebelumnya," kata Kapten Inter, Javier Zanetti, kepada Rai Sport, Selasa (22/2).
Ada banyak perubahan yang dialami Inter musim ini. Mereka sudah tidak lagi ditangani pelatih fenomenal Jose Mourinho. La Beneamata kini ditangani pelatih asal Brasil, Leonardo, suksesor Rafael Benitez yang diberhentikan manajemen Inter di tengah jalan.
Inter tak mengalami banyak perubahan dari sisi skuad. Pemain yang tampil di partai final lalu mayoritas masih menjadi andalan Inter musim ini.
Jika ada yang beda hanyalah absennya Diego Milito yang menjadi penentu kemenangan Inter atas Muenchen saat itu. Milito kali ini harus absen karena cedera.
Leonardo memastikan Inter tidak akan tampil dengan strategi yang sama seperti musim lalu saat berhasil menjungkalkan FC Hollywood.
Inter saat itu tampil dengan gaya khas Italia, membangun serangan dari lini belakang melalui counter attack atau tampil dengan sedikit bertahan.
"Saya tidak yakin kami akan mirip dengan musim lalu. Ada banyak perubahan terjadi di masing-masing tim, kami harus mengambil keuntungan dari laga home di leg pertama kemudian mempertahankannya di leg kedua," kata Leonardo dilansir goal.com
Leonardo seperti mengkonfirmasi bahwa Inter akan tampil lebih menyerang. Tanpa Milito, Inter masih memiliki tandem lini depan, Samuel Eto'o dan Goran Pandev. Mereka akan lebih menyerang dengan adanya gelandang-gelandang berkualitas.
Wesley Sneijder, Thiago Motta, Esteban Cambiasso, dan Javier Zanetti hampir dipastikan menjadi kekuatan Inter di lini kedua. Sneijder wajib digarisbawahi oleh kubu Muenchen. Gelandang asal Belanda itu ruh Inter di lini tengah yang akan menentukan irama permainan Inter. Ia juga memiliki kemampuan mencetak gol lewat tembakan geledek dari jarak jauh.
Eksplosivitas serangan Inter makin garang dengan support dari dua wing back, Cristian Chivu dan Maicon. Sementara Lucio dan Julio Cesar menjadi tulang punggung utama pertahanan Inter.
Inter juga tidak bisa menurunkan striker anyar Giampaolo Pazzini karena telah memperkuat Sampdoria di babak kualifikasi. Namun pemain baru lainnya, Andrea Ranocchia, Yugo  Nagatomo, dan Houssine Kharja bisa turun.
Muenchen sebagai tim penantang terlihat sangat siap untuk melakukan perhitungan yang kedua kali dengan Inter. Tim Bavarian takkan lagi mengulang kesalahan seperti di partai final musim lalu dan bersiap menggempur habis tuan rumah.
"Kepercayaan diri masih melekat dalam diri kami, kami menginginkan kemenangan. Hasil lain selain kemenangan akan dibuang ke tempat sampah," kata penyerang muda Muenchen, Thomas Mueller, dilansir The Times.
Lini serang Muenchen terlihat sangat mengerikan. Tidak hanya Mueller yang berstatus penyerang muda terbaik Jerman di Piala Dunia 2010 lalu, tim tamu juga memiliki Mario Gomez, penyerang haus gol yang kini menjadi top skor Bundesliga Jerman.
Gomez mengkonfirmasi dirinya bisa tampil di laga ini setelah sembuh dari cedera engkel. "Saya mengalami masa menyedihkan dengan engkel yang saya alami. Tapi kini saya siap menghadapi Inter," kata bomber jangkung ini.
Serangan paling berbahaya Muenchen datang dari sektor sayap dengan kehadiran duo winger top dunia, Arjen Robben dan Franck Ribery. Skill tinggi yang dimiliki Robbery --julukan duet Robben dan Ribery-- diprediksi akan merepotkan pertahanan Inter.
Gelandang yang akan menyeimbangkan lini tengah Muenchen adalah jenderal lapangan Timnas Jerman, Bastian Schweinsteiger. Schweni disiapkan untuk mengimbangi kemampuan Sneijder mengendalikan serangan Inter.
Muenchen juga beruntung dengan pulihnya kondisi kiper utama, Thomas Kraft. Barisan belakang masih akan dipimpin oleh Philipp Lahm, Holger Badstuber, Anatoliy Tymoshchuk, dan bek baru asal Brasil Luiz Gustavo.
Satu hal yang perlu diwaspadai pasukan Louis van Gaal adalah superioritas Inter saat bermain di partai kandang Liga Champions. Mereka belum sekali pun tersentuh kekalahan dalam 10 laga home terakhir Liga Champions.
Sementara Muenchen memiliki rekor tak bersahabat saat bertandang ke markas tim-tim Italia. The Bavarian menderita dua kekalahan away dari tim Italia di sepanjang musim 2010, kalah 2-3 dari Fiorentina di babak 16 besar musim lalu dan kalah 0-2 dari AS Roma di penyisihan grup musim ini.
Kemenangan terakhir Muenchen atas tim Italia diraih pada Desember 2009. Saat itu mereka menang 4-1 atas Juventus di Olimpico, Turin.(Tribunnews/cen)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved