Nilai Santunan Diterima Keluarga Pramugari Lion Air PK-LQP JT 610 Endang Sri Bagus Nita
Jenazah almarhumah pramugari Lion Air, Endang Sri Bagus Nita sudah tiba dan dimakamkan di daerah asalnya,
TRIBUN-TIMUR.COM - Jenazah almarhumah pramugari Lion Air, Endang Sri Bagus Nita sudah tiba dan dimakamkan di daerah asalnya, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Jenazah pramugari pesawat Lion Air PK LQP diterbangkan pukul 05.45 WIB menuju Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu atau Ahad (4/11/2018).
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyebutkan, manajemen Lion Air yang diwakili oleh Station Manager Lion Air Yogyakarta, Ri Paduka bersama Area Manager Lion Air Jogja Solo Semarang, Widi Wiyanti secara langsung telah menyerahkan jenazah almarhumah Endang Sri Bagus Nita kepada pihak keluarga.
"Almarhumah Endang Sri Bagus Nitamerupakan salah satu siswi yang sedang menjalani pendidikan dan pelatihan pramugari (flight attendant training) Lion Air," jelas Danang dalam keterangan persnya, Minggu (4/11/2018).
Pada Sabtu (3/ 11/2018), tim Disaster Victim Identification Kepolisian Republik Indonesia (DVI Polri) telah memberikan konfirmasi hasil identifikasi satu jenazah JT-610, yaitu Endang Sri Bagus Nita.
Konfirmasi tersebut diumumkan setelah adanya kecocokan hasil tes forensik dan ante-mortem dengan data DNA yang sebelumnya sudah diberikan pihak keluarga kepada tim DVI Polri.
Atas nama Lion Air, mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga dan handai taulan.
Dalam hal ini, Lion Air akan mendukung hal yang dibutuhkan oleh keluarga, termasuk memberikan uang tunggu kepada keluarga Rp 5.000.000, uang kedukaan Rp 25.000.000 serta uang santunan meninggal dunia sesuai PM 77 Tahun 2011 yaitu Rp 1.250.000.000 ditambah penggantian bagasi menurut peraturan tersebut Rp 4.000.000, namun untuk penggantian bagasi Lion Air akan memberikan Rp 50.000.000
Penyebab Lion Air Jatuh
Dugaan penyebab pesawat Lion Air JT-610 PK-LQP jatuh bermunculan.
Mantan pilot senior, Stephanus G S mengungkapkan dugaannya tentang penyebab pesawat Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang, Karawang, Jawa Barat.
Stephanus G S, sang mantan pilot senior mengutarakan analisis serta dugaan tentang penyebab pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang dalam acara Indonesia Lawyers Club atau ILC.

Mantan pilot senior bernama Stephanus G S itu membeberkan dugaannya tentang penyebab pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang pada ILC edisi 30 Oktober 2018 malam, bersama dengan narasumber lain.
Stephanus awalnya menjelaskan perihal kecelakaan pesawat yang terjadi pada pagi hari.
Baca: Memiriskan! Gaji Pilot Lion Air Hanya Rp 3,7 Juta, tapi di Garuda Rp 50 Juta - Rp 150 Juta
Baca: Terjadi Keributan di Pesawat Lion Air Makassar-Banjarmasin, Penumpang Kelaparan dan Kepanasan
Baca: Nangis, Driver Ojol Ngaku Lihat Detik-detik Jelang Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, Ada Asap
Baca: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh - Ternyata Beginilah Kedekatan Bos Lion Air Rusdi Kirana dengan Jokowi
Ia mengungkapkan keprihatinannya akan kecelakaan-kecelakaan tersebut.