Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) VII Hiswana Migas Sulawesi Hasbidin menilai hilangnya stok LPG merupakan musiman.
Setiap tahun pasti terjadi. Dan baru terjadi keresahan di masyarakat, pemerintah turun dan minta pasokan tambahan.
"Kalau kami lihat, berapapun yang ditambah Pertamina, tetap tidak mencukupi. Soalnya kesadaran masyarakat masih kurang. Makanya pendistribusian tertutup sangat penting hari ini," kata Hasbidin.
Selain itu, di awal musim kemarau, banyak petani yang menggunakan gas 3 kg menarik air dari sumur bor, untuk membasahi sawahnya.
"Ini terjadi di Gowa, kami sudah lihat sendiri. Masa Iduladha yang membuat masak daging meningkat, ketemu musim kemarau jadi pemakaian yang naik signifikan," katanya.
Musim hujan, nah giliran peternak ayam yang memakai gas LPG 3 kg.
"Hujan kan dingin, anak ayam dihangatkan. Canggihnya teknologi membuat peternak ayam memakai gas untuk menghangatkan anak ayam," katanya. (*)