Bunga Acuan Turun, Peluang Developer Tingkatkan Penjualan
Penurunan suku bunga mengindikasikan bahwa ekonomi menunjukkan tren positif.
Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juli 2019, Bank Indonesia (BI) memutuskan memangkas suku bunga acuan atau BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI 7-DRR) dari 6 persen menjadi 5,75 persen.
Penurunan ini dinilai bakal memberi keuntungan bagi industri properti. Konsumsi masyarakat akan meningkat, termasuk dalam hal pembelian properti yang memang didominasi dengan cara kredit.
Stimulus dari BI inipun menjadi angin segar bagi para developer atau pengembang perumahan yang ada di Makassar.
Maklum, pemangkasan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) ini merupakan kebijakan pelonggaran moneter pertama kalinya sejak bank sentral menahan bunga acuan di level 6 persen selama delapan bulan berturut-turut atau sejak November 2018.
Efek dari tingginya bunga acuan, penjualan properti melambat. Ditambah lagi, tahun politik di 2019, membuat masyarakat cenderung menahan diri untuk melakukan pembelian properti.
Marketing Communication PT Parangloe Indah (FKS Land), Dodie Christian, Jumat (26/7/2019) menyebut kebijakan yang dilakukan BI dengan memangkas bunga acuan menjadi kabar yang baik bagi industri properti.
Hanya saja, ia menilai penurunan suku bunga acuan belum bisa membawa dampak signifikan bagi pasar properti dalam waktu dekat, khususnya di Kota Makassar.
Ini karena bank penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tidak serta merta menurunkan bunga kreditnya. Butuh waktu bagi bank penyalur melakukan penyesuaian.
Meski begitu, penurunan suku bunga mengindikasikan bahwa ekonomi menunjukkan tren positif.
Nah, dengan kondisi ekonomi yang menunjukkan tren positif itu, kata dia, jadi peluang bagi manajemen FKS Land untuk meningkatkan penjualan di semester kedua tahun ini.
Senada dikatakan Public Relation PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD), Hasrul.
Menurutnya, jika bank penyalur KPR bisa secara bersamaan menurunkan suku bunga, maka konsumen akan cenderung berminat mengambil KPR.
"Hal itu tentunya sedikit banyak akan berpengaruh terhadap penjualan properti," ujarnya. Ia pun optimistis penjualan di semester kedua 2019 bisa lebih kencang.
Apalagi, pengembang kawasan Tanjung Bunga Makassar ini bakal lebih gencar menawarkan promo untuk menarik masyarakat membeli hunian.