Serikat Pekerja Pertamina di Makassar Tolak Pengalihan LNG ke PGN
Penolakan dilakukan dalam bentuk aksi damai penandatanganan petisi di halaman kantor Pertamina MOR VII, Jl Garuda Makassar
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR -- Para pekerja PT Pertamina yang tergabung dalam Serikat Pekerja Celebes Marketing Operation Region (MOR) VII menolak keras pengalihan LNG (Liquefied Natural Gas) ke PGN.
Penolakan dilakukan dalam bentuk aksi damai penandatanganan petisi di halaman kantor Pertamina MOR VII, Jl Garuda Makassar, baru-baru ini.
Sekretaris jendral Serikat Pekerja Celebes MOR VII Cakra mengatakan, penolakan tersebut didasarkan kekhawatiran akan terjadinya kerugian negara dalam jumlah besar.
Baca: Pertamina Wilayah V Rayon II Sebut Tak Ada Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg
Baca: VIDEO: Cerita Bocah 14 Tahun di Makassar yang Kecanduan Ngelem
Baca: Middle Ring Road Makassar Segera Difungsikan, Ini Jadwalnya
"Kami Pengalihan bisnis LNG dari Pertamina ke PGN bisa merugikan negara dan menguntungkan perusahaan swasta. Apalagi kepemilikan saham publik di
PGN sebesar 43,04 persen," ujar Cakra, via rilis ke tribun-timur.com, Jumat (26/7/2019).
Menurut Cakra, bisnis LNG harus dikelola secara berdikari oleh negara, sehingga 100 persen keuntungan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
"LNG merupakan bisnis masa depan perusahaan yang harus dijaga dan dipertahankan esksistensinya," tegas Cakra.
Lebih jauh Cakra menuturkan jika permintaan mereka tak diindahkan pemerintah, maka mereka akan melakukan long march bersama seluruh serikat pekerja Pertamina di Jakarta.
Hal senada disampaikan Presiden Direktur Serikat Pekerja Celebes Fakhrul Islam. Ia menjelaskan jika saat ini, produksi LNG Indonesia mencapai 16 metrik ton (MT) atau sekitar 7 persen LNG dunia. Bahkan, Indonesia menjadi eksportir LNG terbesar kelima setelah Qatar, Malaysia, Australia dan Nigeria.
"Kapasitas kilang LNG Indonesia sebesar 28,7 MTPA. Artinya masih ada potensi untuk meningkatkan penjualan dari hasil produksi baik domestik maupun pasar ekspor," beber Fakhrul.
Fakhrul menambahkan, ke depan kebutuhan gas akan semakin besar seiring dengan kepedulian lingkungan dan perubahan pola pasar konsumen LNG dunia.
Sekadar diketahui, aksi penolakan dilakukan hampir di seluruh area operasi PT Pertamina (Persero) di Indonesia. Mereka menuntut BOD PT Pertamina (Persero) segera membatalkan proses pengalihan bisnis LNG ke PGN.
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
Baca: Lowongan Kerja Lulusan SMA D3 S1 - Indofood Group Cari Karyawan Besar-besaran, Daftar Online di Sini
Baca: Anda Lulusan S2 dan Ingin Jadi Dosen?IAIN Bone Buka Pendaftaran Dosen Tetap, Cek Jurusannya di Sini!
Baca: Facebook Akhirnya Didenda Rp 70 Triliun, Kasus Penyebab dan Bagaimana Akun Anda?
Baca: Cara Mudah Kirim Foto/Gambar Besar di WhatsApp Tanpa Pecah Ukurannya, Andoid dan iPhone
Baca: Unhas Umumkan 1.280 Mahasiswa Baru Diterima Lewat Jalur JNS dan POSK, Cek nama-namanya di Sini!
Baca: Ayahnya Belum Dilantik Jadi Wapres, Siti Nur Azizah Putri Maruf Amin Ungkap Rencana Besarnya
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Baca: Dipanggil Kominfo, Kimi Hime Bantah Konten YouTube Miliknya Vulgar, Beri Pesan ke Presiden Jokowi
Baca: Hadapi Persija, Darije Latihan Tertutup dan Rahasiakan Komposisi Pemain PSM Makassar
Baca: Hampir 2 Tahun Mengurus, Otavio Dutra Resmi WNI, Bagaimana Bek Persib Fabiano Beltrame dan Marc Klok
Baca: Harga Rp 3 Jutaan Samsung Galaxy M30 Resmi Masuk Indonesia, Berikut Spesifikasinya Lengkap