Komitmen Lestarikan Sagu, Ini Dilakukan Pemda Lutra
Thahar Rum mengatakan, sagu merupakan salah satu identitas Tana Luwu termasuk Luwu Utara.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menegaskan tetap komitmen dalam melestarikan tanaman sagu.
Komitmen tersebut disampaikan Wakil Bupati Luwu Utara, Muh Thahar Rum, ketika membuka Workshop Analisis Social Impact and Economic Benefit Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Komoditi Sagu 2019 di Aula Bappeda Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Rabu (24/7/2019).
Thahar Rum mengatakan, sagu merupakan salah satu identitas Tana Luwu termasuk Luwu Utara.
Masih Ingat Kasus Pernikahan Sedarah di Bulukumba? Begini Perkembangan Kasusnya Sekarang
Gudang Kampus Politeknik Ujung Pandang Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya
Delegasi ENJ UNM Gelar Senam Jantung Sehat di Pulau Gusung
TRIBUNWIKI: Luangkan Waktu Berolahraga, Ini Profil Plt Kabag Humas Enrekang
"Komitmen Pemda Luwu Utara dalam pelestarian komoditi sagu sangat besar," kata Thahar Rum.
Itu dibuktikan dengan terbitnya Perda Nomor 11 Tahun 2017 tentang, Pelestarian dan Pengelolaan Tanaman Sagu.
Menurut dia, sagu sebagai salah satu komoditi unggulan di Luwu Utara, memiliki aspek ekonomis jika dikembangkan lebih lanjut.
Disamping itu, sagu juga bisa dijadikan sumber pangan utama.
Bahkan sagu di Luwu Utara sangat berpotensi menjadi bahan baku industri.
"Sebagai sumber karbohidrat, komoditi ini memang banyak diminati, karena menjadi bahan olahan utama makanan khas masyarakat Tana Luwu, khususnya di Luwu Utara yakni kapurung," terang Thahar Rum yang juga Ketua DPD Partai NasDem Luwu Utara.
Data menunjukkan, pada tahun 2013, areal tanaman sagu di Luwu Utara seluas 1.372,01 hektare dengan produksi mencapai 1.511,49 ton.
Pada tahun 2017, areal tanaman sagu telah mencapai 1.790,27 hektare dengan produksi 2.070,54 ton, atau produktivitasnya 1,877 ton per hektare.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Luwu Utara, Anugerah M Ali Anwar, menyebut, tujuan workshop untuk mengidentifikasi social impact pengintegrasian SIDa sagu.
"Juga untuk mengidentifikasi economic benefit pengintegrasian SIDa sagu," terang Anugerah.
Hadir pada kegiatan workshop para kepala perangkat daerah, camat, kepala desa, penyuluh pertanian serta tokoh masyarakat di Luwu Utara.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp