Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tari Ello-ello Kayuangin Majene Diusulkan Jadi Warisan Budaya Nasional

Tarian Ello-ello merupakan kesenian tradisional yang biasanya ditampilkan pada upacara Paqbandangan Peppio.

Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
edy jawi/tribunmajene.com
Tarian Ello-ello dari Kayuangin, Kecamatan Malunda, Majene yang diajukan menjadi warisan budaya tak benda. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Tari Ello-ello dari Desa Kayuangin, Kecamatan Malunda, Majene diusulkan menjadi warisan budaya nasional tak benda.

Pengusulan ini diajukan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar. Ia menggandeng LSM Lampu Paindo sebagai mitra pengkajian. Serta Korumta Malunda dan Sanggar Kayuangin untuk pendokumentasian.

Tarian Ello-ello merupakan kesenian tradisional yang biasanya ditampilkan pada upacara Paqbandangan Peppio.

Pembina LSM Lampu Paindo, Thamrin mengatakan, selama ini belum belum ada kesenian dari Malunda yang diusulkan sebagai warisan budaya. Ia bersyukur Tarian Ello-ello kali ini dapat giliran dalam pengusulan tersebut.

Untuk pengkajian dan dokumentasi, lanjut Thamrin, dilibatkan sanggar seni dan narasumber yang selama ini menghibahkan hidupnya untuk pelestarian budaya.

"Yaitu pak Aman dan pak Ferdiyansyah, dari mereka kami dapat banyak informasi," ujar Thamrin, Senin (22/7/2019).

BPNB Makassar telah merekam gambar untuk film dokumenter tarian Ello-ello.

Proses dokumentasi itu melibatkan sanggar Kayuangin untuk pagelaran dan Korumta Malunda untuk pengambilan gambar dan properti lainnya.

Ia bersyukur sebab Camat Malunda dan tokoh masyarakat banyak membantu penelusuran dan pengkajian selama hampir sebulan. Hingga proses pengambilan gambar di aula Kantor Camat Malunda. .

"Semoga pengusulannya nanti oleh pihak balai bisa berjalan lancar nanti di Jakarta," harapnya.

Hasil pengkajian, lanjutnya, akan dibuat dalam bentuk master video dan buku. Itu akan diterbitkan BPNB dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Budayawan, Bustan Basir Maras menjelaskan, Tarian Ello-ello merupakan satu bagian dari upacara Paqbandangan Peppio.

Ia telah lama mengkaji dan meneliti upacara tersebut. Menurutnya, upacara ini berusia sangat tua. Bahkan diduga seumuran dengan upacara di Yunani Kuno hingga ritual di Sungai Gangga, India.

"Dalam upacara ini terdapat banyak rangkaian salah satunya Tari Ello-ello, ini sebagai bagian dari upacara besar yang bernama Upacara Paqbandangan Peppio," jelasnya.

Kata Bustan, upacara warisan Ulu Salu dan Buttu Mekkatta ini sangat penting untuk dilestarikan. Khususnya bagi generasi Kayuangin dan Kecamatan Malunda

"Sangat penting artinya untuk terus menerus menjaga pesan-pesan moral yang disampaikan pada upacara ini atau melalui tarian Ello-ello," katanya.

Ia juga berharap, generasi muda terus mengkaji nilai-nilai dalam ritual kebudayaan. Bukan sekedar memahami prosesinya. (Tribun Majene.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved