Ogah Urusi Keputusan Wasit, Darije Kalezic Pilih Fokus Membenahi PSM
Seakan tak ada hentinya, sejumlah wasit dianggap terus melakukan kesalahan mendasar dalam mengambil keputusan termasuk di Liga 1 Indonesia 2019.
Penulis: Alfian | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Permasalah keputusan pengadil lapangan di sepakbola Indonesia masih terus menuai sorotan.
Seakan tak ada hentinya, sejumlah wasit dianggap terus melakukan kesalahan mendasar dalam mengambil keputusan termasuk di Liga 1 Indonesia 2019.
FAI UMI Raih Tiga Medali di Acara POSKI II PTKIS Wilayah III Sulawesi-Maluku
Viral, Samira Bahagia Suaminya Menikah Lagi, ini Alasannya!
Dampaknya, kepercayaan penikmat sepakbola bahwa mereka yang terlibat dalam klub pun semakin menurun.
PSSI sebagai induk sepakbola Tanah Air mencoba meminimalisir hal tersebut dengan berbagai kebijakan tetapi sejauh ini belum ada perubahan yang signifikan.
Kondisi ini pula yang tak jarang membuat pelatih klub Liga 1 terutama pelatih berlebel asing kerap melontarkan protes atas kinerja wasit. Namun pelatih kepala PSM Makassar, Darije Kalezic, berpikir sebaliknya.
Pemilik lisensi UEFA Pro yang malang melintang melatih di klub-klub Eropa itu enggan berbicara lagi soal wasit.
Saat pertama kali menagani PSM musim ini, Darije sempat menyebut beberapa hal krusial termasuk pelanggaran keras yang seharusnya mendapat teguran malah dibiarkan saja oleh wasit yang memimpin.
Begitupun sebaliknya, beberapa kali ia mendapati wasit memberikan kartu kuning kepada pemain yang tak melakukan pelanggaran keras.
Misalnya pada laga lanjutan pekan ke-8 antara PSM kontra Bhayangkara FC di Stadion Mattoanging, Sabtu (13/7/2019) Sore.
Laga itu berlangsung dalam tempo sedang namun terjadi hujan kartu kuning.
Tercatat wasit yang memimpin mengeluarkan sembilan kartu kuning.

Lima diantaranya untuk PSM Makassar dan empat kartu kuning untuk Bhayangkara FC.
Bagi Darije tak penting lagi dirinya melakukan protes terlebih untuk mengedukasi soal wasit di Indonesia.
Ia menyebut hal itu tak akan mengubah apa-apa. Ia pun lebih berfokus pada tujuan utamanya yakni fokus dalam membangun tim yang ia arsiteki saat ini.
"Minggu ini saya bicara dengan salah satu panitia wasit yang memberi coaching klinik. Tapi saya tidak mau membicarakan wasit di Prescon. Saya tidak datang jauh-jauh dari Eropa untuk merubah apa yang ada dalam otak mereka (wasit), tugas saya adalah bekerja dan membuat performa lebih baik di tim ini," terangnya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:
Follow juga akun Instagram tribun-timur.com: