Usman Sofyan Bertarung Rebut Jabatan Ketua PCNU Makassar, Ini Alasannya
"Saya maju bukan persoalan nekat, ini tanggung jawab moral sebagai kader NU," kata Usman di Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fikhriyah, Jl Ir Sutami,
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Kecamatan Mamajang, Usman Sofyan bakal bertarung dalam pemilihan Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Makassar pada Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XIV.
"Saya maju bukan persoalan nekat, ini tanggung jawab moral sebagai kader NU," kata Usman di Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fikhriyah, Jl Ir Sutami, Makassar, Sulsel, Sabtu (22/6/2019).
Ia mengatakan dirinya sejak mahasiswa sudah mencapai jenjang tertinggi dalam pengkaderan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Bripda Irna Inriani, Polwan Sabhara Polda Sulsel Asal Selayar Dimakamkan di Desa Bontomarannu
Cari Donat Enak dan Lembut di Pangkep? Bisa pesan di Sini
"Itu bagian persiapan, setelah saya berorganisasi di banom (badan otonom), saya harus berkhidmat di NU. Saya sudah menjadi 5 tahun sekretaris dan 5 tahun sebagai ketua MWC sehingga ini alasan saya maju di Konfercab PCNU kota Makassar," katanya.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, punya hubungan baik dengan 15 pengurus MWC.
"Minimal saya punya suara di NU Mamajang, selama memimpin Mamajang, organisasi ini paling dinamis dan lengkap sampai tingkat kelurahan," katanya.
Ia pun punya program dan visi untuk menjaga kebesaran NU.
"Kami ingin memperkuat konsolidasi organisasi secara menyeluruh karena NU ini adalah organisasi besar. NU itu sudah besar jadi tak perlu kita besarkan, perlu hanya menjaga kebesaran ini," katanya.
Daftar Produk Turun Harga di Indomaret, Susu Ibu Hamil Rp 70 Ribuan
Blue Core Yamaha Motor Show di Jeneponto Berlangsung Meriah, Ada Promo DP Ringan
Selain itu, menurutnya, hal lain adalah perlu ada koordinasi antar badan otonom untuk menjaga kebesaran NU.
"Perlu penguatan kaderisasi berbasis kecamatan. Selain itu, tentu harus ada penguatan ideologi Aswaja annadhliyah," katanya.
Karena, warga NU harus punya akidah kuat sehingga mampu mewujudkan ahli sunnah wal jamaah.
"Di situlah pentingnya penguatan kaderisasi, jadi kita perbaiki dulu akhlak kader," katanya. (*)
Langganan Berita Pilihan tribun-timur.com
di Whatsapp Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:
Follow juga akun Instagram tribun-timur.com: