Mahasiswa Unhas Ciptakan Alat Mengubah Karbon Dioksida jadi Oksigen
Indonesia pernah menempati peringkat keempat sebagai Negara penghasil emisi karbon antropogenik sedunia merupakan hal yang perlu kita renungkan bersam
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Indonesia pernah menempati peringkat keempat sebagai Negara penghasil emisi karbon antropogenik sedunia merupakan hal yang perlu kita renungkan bersama.
Dengan emisi karbon yang demikian besar artinya Indonesia memiliki peran yang besar dalam meningkatkan temperatur global yang selanjutnya akan menyebabkan kenaikan muka air laut, cuaca ekstrem, dan mengancam berbagai ekosistem.
Hal ini menarik perhatian tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC) ini.
Info Tarif Listrik 2019 Naik Ternyata Hoax, Penjelasan Kementerian ESDM Malah Diskon & Rinciannya
TRIBUNWIKI: Profil Saharuddin, Politisi PAN Terpilih Pada Pileg 2019
Mereka yakni Sukmawati dan Mukarrama dari Departemen Ilmu Kelautan, bersama dengan Elsha Millenia Baralangi yang merupakan mahasiswa Departemen Teknik Industri.
Sukmawati dan rekan-rekannya membuat alat yang diberi nama ‘Transformer C2-OXY”.
Secara sederhana, alat ini memanfaatkan kemampuan fotosintesis mahluk renik di laut bernama fitoplankton untuk dikultur dalam suatu sistem biorektor tertutup.
“Transformer C2-OXY ini dikembangkan untuk menjadi alternatif solusi dalam upaya mitigasi pengurangan emisi karbon”, kata Sukmawati dalam rilis ke Tribun Timur, Jumat (21/6/2019).
Adapun cara kerja alat tersebut yakni gas CO2 yang dihisap oleh kipas akan masuk ke dalam bioreaktor dan tercampur dengan media kultur.
Dengan bantuan cahaya dari LED yang didesain untuk pertumbuhan optimal fitoplankton, karbon dioksida tersebut akan digunakan sebagai bahan dalam proses fotosintesis oleh fitoplankton untuk memproduksi bahan organik dan oksigen.
TRIBUNWIKI: Diperbincangkan Karena Tenteng Tas Mahal, Siapa Deepika Padukone?
Personel Polisi Bantu Warga Bersihkan Masjid di Sinjai Utara
Selanjutnya oksigen tersebut akan dialirkan dan dibebaskan ke lingkungan.
"Transformer C2-OXY terdiri dari tiga bilik akuarium. Bilik pertama untuk menampung karbon dioksida, bilik kedua sebagai bioreaktor, dan bilik ketiga untuk menampung oksigen," pungkasnya.
Selain itu, alat ini juga telah dilengkapi sensor untuk mendeteksi konsentrasi gas dalam alat. (*)
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Subscribe YouTube Tribun Timur
Juga Follow IG resmi Tribun Timur