Beredar Foto Motor Dipakai Mohamad Irfan Putra Ketua MA saat Kecelakaan, Magic 96 Unhas Berduka
Beredar foto sepeda motor dikabarkan digunakan almarhum Mohamad Irfan (40), putra Ketua Mahkamah Agung ( MA ) Hatta Ali saat kecelakaan lalu lintas
TRIBUN-TIMUR.COM - Beredar foto sepeda motor yang dikabarkan digunakan almarhum Mohamad Irfan (40), putra Ketua Mahkamah Agung ( MA ) Hatta Ali saat kecelakaan lalu lintas di Namibia, Rabu (19/6/2019).
Sepeda motor jenis sport touring tersebut tampak tergeletak di jalan.
Kecelakaan lalu lintas terjadi saat korban sedang melakukan tur menggunakan motor gede bersama dengan rombongan Adventure Touring Nostalgia (ATN) yang dipimpin mantan Wakapolri, Komisaris Jenderal (Purn) Nanan Soekarna.
Saat ini, jenazah almarhum masih berada di negara di Afrika bagian barat daya tepatnya di pesisir Atlantik tersebut.
Jenazah akan dipulangkan ke Indonesia untuk dimakamkan dan akan tiba, Jumat (21/6/2019) dini hari.
Baca: Sepupu dengan Muhammad Irfan, La Nyalla Mattalitti Melayat di Rumah Ketua MA Hatta Ali
Sebelum peristiwa kecelakaan nahas terjadi, rombongan Adventure Touring Nostalgia memulai tur di Benua Afrika dari ujung selatan benua tersebut, yakni di Kota Cape Town, Afrika Selatan.
Lalu dilanjutkan dengan rute ke Namibia - Botswana - Zimbabwe - Zambia.

Kelima negara tersebut berada di bagian selatan Benua Afrika.
Rencananya, tur di Afrika akan belangsung selama 19 hari, Selasa-Sabtu (11-29/6/2019).
Namun, pada hari kesembilan tur, di negara kedua dalam rute, terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal.
Berdasarkan rilis yang diperoleh, Rabu kemarin, 2 anggota rombongan, yakni Endyk Bagus Musdyantoko (pengusaha asal Jakarta) dan Mohamad Irfan jatuh saat berada di daerah Naukluf National Park yang berjarak sekitar 294 Km dari Windhoek, ibu kota Namibia.
Akibat terjatuh, Endyk Bagus Musdyantoko mengalami luka dan Mohamad Irfan mengalami patah di bagian leher.
Kedua korban kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan bantuan medis.
Namun, Mohamad Irfan dinyatakan meninggal dunia.
Rekan Sesama Alumni Berduka