Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Andi Masualle Sebut Laporan Perusakan Balla Lompoa Gowa Dicabut Demi Perdamaian

Belum lagi, Istana Kerajaan Balla Lompoa yang masih dipasangi garis polisi menjadi menghambat pelestarian budaya.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
ari maryadi/tribungowa.com
Anggota keluarga kerajaan Gowa Andi Masualle Petta Ago yang memimpin tim pencabutan laporan Balla Lompoa ke Mabes Polri. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Andi Masualle Petta Ago mengatakan pencabutan laporan perusakan Balla Lompoa dilakukan demi mewujudkan perdamaian.

Menurutnya, konflik antara pihak Kerajaan Gowa dan Pemerintah Kabupaten Gowa yang pernah terjadi tahun 2016 lalu mesti diakhiri.

Untuk itulah Andi Masualle membawa tim menyambangi Mabes Polri di Jakarta. Tim kerajaan Gowa berjumlah lima orang.

"Ini murni dorongan dari dalam diri saya untuk selesaikan konflik ini. Kita akhiri police line," kata Andi Masualle ketika dikonfirmasi Tribun, Senin (17/6/2019).

Andi Masualle menyebut, sudah tiga tahun lamanya kasus tersebut tak kunjung menemui titik terang.

Belum lagi, Istana Kerajaan Balla Lompoa yang masih dipasangi garis polisi menjadi menghambat pelestarian budaya.

"Kita kebingungan, sudah tiga tahun lamanya, tidak pernah diangkat garis polisi itu. Kita tidak tahu bagaimana kasus di sana," imbuhnya.

Ia juga menyebut pencabutan laporan tersebut murni atas inisiatif dirinya dan bukan arahan Plt Raja Gowa Andi Kumala Andi Idjo.

Pertama-tama, Andi Masualle menyampaikan niat tersebut kepada Dewan Adat Tinggi Andi Makmum Bau Tayang.

Setelah direstui, dirinya menghadap Plt Raja Gowa Andi Kumala Andi Idjo sebagai bentuk penghormatan.

Meski demikian pertemuan dengan Andi Kumala Idjo hanya sebatas untuk menyampaikan niatnya ke Jakarta.

"Raja Gowa Andi Kumala tidak terlibat. Tapi inisiatif sendiri, itu keliru kalau Andi Kumala disalahkan, bukan dia," kata Andi Masualle.

Ia juga menyebut anggota tim yang berangkat yakni Didis Abdi Abubaeda dan Andi Kosasi sebagai pelapor.

Ada pula anggota kerajaan yang berperan sebagai saksi, yakni Andi Agung dan Efendi Ismail.

Sementara Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga disebutkan ikut mendampingi sebagai pimpinan kepolisian pada locus delicti di Kabupaten Gowa.

Ada pula dari Pemerintah Kabupaten Gowa yakni Wakil Bupati Abd Rauf Malaganni, serta Kepala Inspektorat Gowa.

"Jadi kami berangkat hari Kamis dan Minggu malam kami pulang ke Kabupaten Gowa," tandasnya.

Laporan Wartawan Tribun Gowa @bungari95

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved