Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lepas Jabatan Ketua Pengadilan Agama, Dewiati Sebut Pernikahan Dini Masih Tinggi di Majene

Dewiati merasa senang telah diberikan amanah bertugas di Majene. Ia merasa pulang kampung setelah mendapatkan amanah tersebut. '

Penulis: edyatma jawi | Editor: Syamsul Bahri
Edyatmajawi/Tribun Timur
Eks Kepala Pengadilan Majene Dewiati 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Kepala Pengadilan Agama (PA) Majene kini berganti nahkoda. Ketua PA Majene sebelumnya dijabat Dewiati.

Dan saat ini, Dewiati kini ditugaskan menjadi Wakil Ketua PA Polewali Mandar (Polman).

Lama Bungkam, Inilah Curhat Artis Zaskia Sungkar Dituduh Pelakor Rebut Irwansyah dari Acha Septriasa

TRIBUNWIKI: Terpilih Kembali di DPRD Wajo, Ini Profil Zainuddin Ambo Saro

Tampuk pimpinan PA Majene kini pindah ke tangan ke Marwan Wahid. Pria asal Bone ini sebelumnya menjabat Wakil Ketua Hunimua, Maluku. Ia akan melanjutkan tugas sebagai Ketua PA Majene.

Dewiati merasa senang telah diberikan amanah bertugas di Majene. Ia merasa pulang kampung setelah mendapatkan amanah tersebut.
'
"Karena bagaimana pun saya selaku alumni SMAN 1 Majene," ujar Dewiati, (Minggu 16/6/2019).

Dewiati bertugas di PA Majene selama kurun waktu dua tahun lima bulan. Awalnya, dia menjabat sebagai Wakil Ketua PA Majene, pada Maret 2017.

Pasca mutasi pimpinan PA Majene, Dewiati lalu diangkat menjadi pelaksana tugas, Juni 2017 hingga November 2018. Hingga akhirnya dia dilantik sebagai Ketua PA Majene pada November 2018.

Jabatan Ketua PA Majene diemban selama kurun waktu lima bulan. Pada 29 Mei 2019, ia pun mendapatkan amanah baru sebagai Wakil Ketua PA Polewali Mandar.

Ia berharap pimpinan baru dapat berkolaborasi dan berkoordinasi dengan seluruh elemen. Khususnya untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.

Bagi Dewiati, masalah utama di Majene yakni pernikahan dini. Hal ini kontra produktif terhadap status Majene sebagai pusat pelayanan pendidikan di Sulbar.

"Kabupaten Majene sebagai kota pendidikan tentu ada tolak ukur, tentunya kita berusaha menuntaskan pendidikan bagi anak.
Tetapi bagaimana mau menuntaskan pendidikan, baru kelas satu SMP sudah minta untuk menikah," katanya.

Eks Kepala Pengadilan Majene Dewiati
Eks Kepala Pengadilan Majene Dewiati (Edyatmajawi/Tribun Timur)

Menurutnya, kasus pernikahan dini bukan semata tanggungjawab PA Majene. Tapi semua elemen pemerintahan hingga masyarakat juga harus bersama mengatasi permasalahan ini.

"Sehubungan dengan tugas pokok kami, ada beban bagi saya selaku putri daerah Mandar, bahwa di PA Majene tingkat perkawinan dini masih sangat tinggi, tentunya ini bukan tugas satu orang, tapi tugas kita bersama," pungkasnya. (Tribun Majene.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi

Langganan Berita Pilihan 

tribun-timur.comdi Whatsapp 

Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:

Follow juga akun Instagram tribun-timur.com:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved