TRIBUNWIKI:Terpilih Kembali Jadi Anggota DPRD, Ini Profil Legislator PBB Bulukumba
Pasalnya, money politik atau politik uang pada Pileg 2019 ini, bagaikan bunga yang tumbuh semerbak di musim hujan.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Legislator Partai Bulan Bintang (PBB) Bulukumba, Safiuddin, mengaku berjuang keras untuk menjadi wakil rakyat di Priode 2019-2020.
Pasalnya, money politik atau politik uang pada Pileg 2019 ini, bagaikan bunga yang tumbuh semerbak di musim hujan.
Banjir di Konawe Utara Sulawesi Tenggara, Video Detik-detik Rumah Hanyut Terseret Banjir, Ngeri!
Lolos ke DPRD Wajo, Mantan Asisten II Pemkab Rebut Kursi Wakil Ketua?
Kondisi tersebut, kata dia, berbeda jauh dibandingkan pada kontestasi Pileg 2014 lalu.
"Ini berbeda sekali, masyarakat sekarang tidak memperhatikan kualitas, tapi siapa yang punya uang. Tapi masyarakat tidak sepenuhnya salah, oknum caleglah yang harus bertanggung jawab," kata Safiuddin, di ruangan Humas DPRD Bulukumba, Senin (10/6/2019).
Hal tersebut sangat ia sayangkan, karena merusak muruah demokrasi. Terlebih Bulukumba kembali bakal menggelar Pilkada di 2020 mendatang.

Jangan sampai, kata dia, proses pelaksanaan pesta demokrasi 2020 mendatang, hanya seperti pada Pileg 2019 ini.
Yakni hanya orang-orang yang memiliki finansial yang baiklah yang dapat bertarung.
Namun, disamping itu, ia tetap mengapresiasi kontelasi pada Pileg 2019 ini.
Pasalnya, banyak caleg-caleg muda yang juga ikut berkontestasi.
Di Pileg 2019 ini, H Safiuddin berhasil meraih 2.841 suara sah, untuk Daerah Pemilihan I, yang meliputi Kecamatan Ujung Bulu, Ujung Loe, dan Bontobahari.
Suara terbanyak ia peroleh di Kecamatan Ujung Bulu, yakni sebanyak 2.089, 144 di Kecamatan Bontobahari, dan 608 di Kecamatan Ujung Loe.
Pernah Jadi Loper Koran
Politisi bergelar sarjana sosial (S.Sos) itu, tak pernah menyangka bisa menjadi wakil rakyat.
'Takdir', selalu menjadi jawaban pamungkasnya, saat disinggung terkait perjalanan karir politiknya kini.
Pasalnya, Safiuddin awalnya hanyalah seorang loper koran. Bukan hanya setahun, tapi bertahun-tahun.