Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sampah Menumpuk di Area Masjid Agung Syekh Yusuf, 45 Petugas DLH Dikerahkan

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gowa, mengerahkan 15 armada sampah untuk membersihkan koran bekas yang berserakan.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Ansar
handover
Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa melakukan pembersihan tumpukan koran pasca salat id di Masjid Agung Syekh Yusuf. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gowa, mengerahkan 15 armada sampah untuk membersihkan koran bekas yang berserakan.

Sampah itu berserakan pasca salat Idulfitri di area Masjid Agung Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa.

Kepala Bidang Kebersihan dan Persampahan DLH Gowa, Abitzar mengatakan pihaknya menerjunkan 15 armada kebersihan dengan 45 personel kebersihan.

Claro Makassar Gelar Salat Idulfitri, Begini Kondisi Jemaah

Bupati Jeneponto Minta Maaf Saat Salat Idulfitri, Ini Masalahnya

Rinciannya setiap armada dilengkapi masing-masing sopir dan satu buruh, 11 penyapu, tiga pengawas, 1 Kabid.

"Kesimpulannya 15 armada, 45 personil," kata Abitzar kepada Tribun Timur, Rabu (5/6/2019).

Selain itu, setelah pelaksanaan Idulfitri, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan menurunkan puluhan petugas kebersihan yakni petugas penyapu dan pengangkutan.

Pasca salat Idulfitri, sampah koran yang digunakan sebagai alas duduk terlihat berserakan dan dibiarkan bertebaran di sekitar Masjid Syekh Yusuf. Kesadaran masyarakat akan kebersihan masih minim.

Abitzar menyampaikan, pihaknya mulai melakukan pembersihan sejak pukul 08:10 Wita pagi seusai pelaksanaan salat id.

Proses pembersihan berlangsung sekitar tiga jam. Masjid Agung Syekh Yusuf dan sekitarnya akhirnya bersih kembali dari koran yang berserakan sebelum tibanya waktu Salat Duhur.

Kemuliaannya Seperti Berpuasa Setahun, Bolehkah Berpuasa Syawal Sebelum Bayar Utang Puasa Ramadan?

"Pukul 11.00 sudah clear," imbuhnya.

Abitzar melanjutkan, proses pembersihan tahun ini lebih cepat dari biasanya karena sampah koran semakin sedikit.

Menurutnya, hal itu karena masyarakat Kabupaten Gowa sudah menggunakan Masjid untuk berlebaran.

"Berbeda dengan yang lalu-lalu, digunakan lapangan, potensinya setiap orang membawa koran untuk mengalas sejadahnya," sambung Abitzar.

Ia menilai, pelaksanaan salat id di Masjid Agung lebih meminimalisir penggunaan koran. Hanya jemaah yang duduk diluar yang bawa koran pengalas.

Laporan Wartawan Tribun Gowa @bungari95

Update info terbaru tentang Tribun Timur dengan Subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun twitter kami: 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved